SOLOPOS.COM - Nyamuk Aedes Aigypti penyebab demam berdarah. (Googleimage)
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Madiun telah menyerang sedikitnya enam warga Kecamatan Taman. Pejabat setempat segera merespon musibah tersebut.
Madiunpos.com, KOTA MADIUN—Camat Taman, Doris Eko Prasetyo menuturkan wabah DBD yang menjangkiti sejumlah warga Kelurahan Manisrejo dan Pandean dimungkinkan akibat cuaca tidak menentu beberapa hari terakhir.
‘’Belakangan ini kan kadang hujan kadang tidak. Siklus cuaca seperti ini membuat proses regenerasi nyamuk semakin cepat,’’ ujarnya ketika dihubungi Madiunpos,com, Minggu (11/1/2015).
Cepatnya penyebaran DBD di Manisrejo diduga terkait pula dengan kondisi permukiman setempat yang terbilang padat.
Apalagi, lokasinya tak jauh dari sungai yang menjadi perbatasan dengan wilayah Mojopurno, Wungu, Kabupaten Madiun.
‘’Kami segera berkoordinasi dengan dinkes agar dicek lebih lanjut. Setelah itu, baru diputuskan apakah perlu di-fogging atau tidak,’’ jelasnya.
Pihak Kelurahan Manisrejo, lanjut Doris, telah mengumpulkan warga setempat guna diberi sosialisasi dan imbauan terkait langkah pencegahan agar wabah DBD tidak semakin meluas.
‘’Pemberantasan nyamuk memang harus dilakukan secara holistik. Tidak cukup hanya berkordinasi dengan dinkes, tapi juga bersama-sama masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M [menguras, menutup, mengubur],’’ tandasnya.
Serangan nyamuk Aedes Aegipty di Kecamatan Taman rata-rata ialah warga berusia remaja antara 13-20 tahun.
Di Kelurahan Manisrejo tepatnya di wilayah RT 039 dan RT 048/ RW 010 Jalan Pondok Manis III, Kelurahan Manisrejo, lima remaja ambruk karena serangan DBD.
Selain itu, Mereka ialah Belia Citra Rahmadani, 20, adiknya Chiko Ragila Ramadani, 17, Belani, 19, Dimas, 13, Dwi, 22.
Selain itu, seorang berstatus pelajar SMA di wilayah RT 044/ RW 015, Kelurahan Pandean juga menjadi sasaran nyamuk Aedes Aegipty.
Kunjungi lebih banyak berita Madiun Raya di http://madiunpos.com.