Jatim
Jumat, 20 Mei 2016 - 10:05 WIB

PENIPUAN PONOROGO : Kenalan di WA, Ini Kronologi Penipuan yang Menimpa Guru SD di Prajegan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sugiarti, guru SD di Desa Prajegan, Sukorejo, Ponorogo, yang menjadi korban penipuan seorang pria yang akan menikahinya, Kamis (19/5/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Penipuan Ponorogo, seorang guru SD di Desa Prajegan menjadi korban penipuan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Aksi penipuan yang menimpa Sugiarti, 33, guru SD di Desa Prajegan, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo berawal dari pertemanan di aplikasi chatting WhatsApp (WA). Dalam melancarkan aksinya, pelaku yang berinisial JE, 36, juga berjanji akan menikahi korban yang merupakan janda beranak satu itu.

Advertisement

Sugiarti menceritakan pelaku kali pertama berkunjung ke rumahnya di RT 002/RW 001 Desa Prajegan, pada tanggal 2 Maret 2016. Saat itu, pelaku mengenakan pakaian rapi dan bertutur sangat sopan serta membawa mobil.

Pelaku dalam kunjungan pertama tersebut tidak menampakkan perilaku yang mencurigakan. Pelaku pun sempat berkenalan dengan kedua orang tua dan anaknya. Saat pertemuan itu, Sugiarti mengaku seluruh keluarganya pun terkena gendam dari pelaku.

Advertisement

Pelaku dalam kunjungan pertama tersebut tidak menampakkan perilaku yang mencurigakan. Pelaku pun sempat berkenalan dengan kedua orang tua dan anaknya. Saat pertemuan itu, Sugiarti mengaku seluruh keluarganya pun terkena gendam dari pelaku.

Selanjutnya, pelaku pun sering berkunjung ke rumahnya dan menyatakan keinginannya untuk menikahi Sugiarti. Dalam beberapa kali kunjungannya itu, kata Sugiarti, pelaku mengambil kartu ATM miliknya. Kala itu, dirinya pun memberikan nomor PIN kartu ATM kepada pelaku.

“Karena sudah dianggap dekat dan gendam yang memengaruhi, mobil saya pun dibawa sama pelaku dan saat ini ternyata ditukar tambah dengan mobil Toyota Soluna milik warga Ponorogo. Ini diketahui, karena pemilik mobil itu datang ke rumah dan menagih kekurangan uang untuk tukar tambah,” kata Sugiarti kepada wartawan, Kamis (19/5/2016).

Advertisement

Ayah Sugiarti, Daryo, mengatakan pelaku sangat sopan kepada keluarga dan berpakaian rapi. Menurut dia, penampilan tersebut membuat keluarga percaya terhadap pelaku. Sehingga, saat pelaku menyatakan akan menikahi korban, Daryo pun merestuinya.

Dia mengatakan Sugiarti memang berencana akan merenovasi rumahnya dan telah membeli material bangunan seperti batu bata dan pasir. Namun, karena belum memiliki uang yang cukup untuk membangun rumah, akhirnya pembangunan diurungkan.

Pada saat itu, pelaku pun berjanji akan membangun rumah korban, untuk itu pada Senin rumah tersebut dirobohkan. Tetapi, setelah rumah tersebut dirobohkan justru pelaku menghilang dan tidak bisa dihubungi.

Advertisement

“Pelaku mengaku sebagai warga Solo, Jawa Tengah, dia bertutur kepada orang tua juga sopan dan lembut. Saya tidak menyangka pelaku ternyata setega itu dan menipu anak saya,” kata dia.

Daryo menambahkan karena saat ini rumahnya telah dirobohkan, sehingga saat ini dia beserta keluarganya tinggal di dapur yang belum dirobohkan. “Setelah rumah dirobohkan, pelaku izin mau mengambil uang di ATM untuk membeli material bangunan, tetapi setelah itu pelaku tidak bisa dihubungi sama sekali,” ujar dia.

Sementara, polisi mengaku tengah mengejar pelaku penipuan itu. Kapolsek Sukorejo, AKP Denny Fahrudianto, mengatakan polisi telah menerima laporan dari Sugiarti. Ia menerangkan dari kasus penipuan ini, pelaku telah menggondol Rp20 juta dari ATM, mobil, dua smartphone, serta satu unit laptop.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif