SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Penipuan Ponorogo, seorang guru SD di Prajegan menjadi korban penipuan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sugiarti, 33, seorang wanita yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar di Desa Prajegan, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, menjadi korban penipuan dengan modus gendam.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Akibatnya, satu unit mobil beserta uang senilai Rp20 juta raib dibawa sang penipu yang merupakan kenalannya.

Kepada wartawan, Sugiarti menceritakan awalnya mengenal pelaku yang berinisial JE, 36, dari media sosial WhatsApp (WA) pada Desember 2015. Hubungan komunikasi tersebut bertahan beberapa bulan, hingga pada Maret 2016, pelaku menelepon korban dan akan main ke rumah korban.

Pada saat menerima telepon dari pelaku, korban mengaku sejak itu dirinya seperti terhipnotis dan melaksanakan apa pun perintah pelaku.

Selanjutnya, pada tanggal 2 Maret 2016, pelaku berkunjung ke rumah korban dan bertemu dengan Sugiarti beserta keluarganya. Dan saat itu, keluarganya yang terdiri dari kedua orang tua, adik, dan anaknya juga seperti tidak berdaya.

“Pelaku itu kenal melalui WA, kemungkinan pelaku tahu nomor WA saya dari grup WA. Saya pun baru mengenalnya dan sejak ditelepon, saya seperti terpengaruh dan melakukan segala perintahnya,” jelas dia kepada wartawan, Kamis (19/5/2016) sore.

Lebih lanjut, dia mengatakan pelaku pun beberapa kali berkunjung ke rumahnya dan saat itu pelaku mengambil kartu ATM-nya. Namun, Sugiarti mengaku tidak mengetahui saat kartu ATM itu diambil pelaku.

Dia mengaku uang yang ada di ATM senilai Rp20 juta, itu sebenarnya akan digunakan untuk membangun rumahnya. Selain menggondol kartu ATM, pelaku juga mengambil dua unit smartphone dan satu unit laptop.

“Pelaku juga mengambil satu unit mobil Toyota Corona yang diketahui saat ini telah digadaikan untuk membeli mobil baru,” jelas dia.

Sugiarti menceritakan pengaruh gendam tersebut berlangsung cukup lama yaitu sejak Maret hingga pertengahan Mei 2016. Dia mengaku tersadar pada Senin (16/5/2016) dan mengetahui menjadi korban penipuan.

Dia pun langsung mengecek saldo rekening di bank dan ternyata seluruh uang tabungannya telah diambil sejak Maret hingga Mei dan saat ini habis. Setelah itu, korban pun langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sukorejo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya