Jatim
Senin, 14 November 2016 - 17:05 WIB

PENIPUAN KEDIRI : Tergiur Penggandaan Uang, Peternak Ayam Ini Tekor Rp100 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Penipuan Kediri bermodus penggandaan uang memakan korban.

Madiunpos.com, KEDIRI — Seorang peternak ayam warga Desa/Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Sugeng Handoko, 32, menjadi korban penipuan bermodus penggandaan uang. Kasus itu dalam pengusutan aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur.

Advertisement

“Kami masih usut kasus ini. Korban juga sudah dimintai keterangan terkait kejadian itu,” kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota AKP Anwar Iskandar di Kediri, Minggu (13/11/2016).

Anwar mengatakan korban merasa ditipu oleh Zain, yang mengaku sebagai “gus” dan menyatakan mampu menggandakan uang. Aksi itu, kata dia, terjadi pada Jumat (11/11/2016) di sebuah hotel di Kelurahan Kaliombo, Kota Kediri.

Advertisement

Anwar mengatakan korban merasa ditipu oleh Zain, yang mengaku sebagai “gus” dan menyatakan mampu menggandakan uang. Aksi itu, kata dia, terjadi pada Jumat (11/11/2016) di sebuah hotel di Kelurahan Kaliombo, Kota Kediri.

Awalnya, pelaku meminta korban mencarikan tempat di sebuah kamar hotel dengan alasan untuk melakukan penarikan uang secara gaib.

Saat disepakati lokasi hotel tersebut, korban dajak masuk ke dalam kamar hotel. Saat itu, korban diminta menyiapkan uang tunai sebesar Rp100 juta sebagai mahar. Sementara, pelaku menyiapkan sejumlah barang, yaitu bunga tiga warna, kain putih mori, dan minyak wangi.

Advertisement

Anwar mengatakan setelah menerima uang itu, pelaku diam dan menggumam seolah-olah berdoa. Saat itu, pelaku menyuruh korban pergi ke sebuah bank perkreditan rakyat (BPR).

Pelaku sebelumnya meminta agar korban menyiapkan tanah yang diambil dari sebuah BPR di Kediri, dengan alasan sebagai persyaratan dalam upacara penarikan uang secara gaib. Pelaku berdalih, BPR memiliki uang hasil riba.

“Pelaku ini menyuruh korban menempati lokasi tanah yang diambil sebelumya dan meminta agar mereka berdoa di depan BPR tersebut menunggu hingga mereka dijemput oleh pelaku,” papar Anwar.

Advertisement

Hingga menjelang pagi, kata dia, korban tidak dijemput oleh pelaku sehingga korban kembali ke kamar hotel tersebut.

“Saat kembali ke kamar hotel, pelaku bersama sopir dan mobil yang dikendarainya sudah tidak ada di hotel. Uang mahar yang sudah diserahkan tadi juga tidak ada di kamar hotel, termasuk janji yang disampaikan pelaku juga tidak terwujud,” ungkap dia.

Merasa menjadi korban penipuan, Sugeng melaporkan kejadian ini ke polisi. Petugas yang mendapati laporan itu, datang ke lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan.

Advertisement

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyita sejumlah barang bukti plastik berwarna merah, kain mori, bunga tiga warna, serta pakaian. Polisi pun sudah mendapatkan informasi nomor polisi mobil yang digunakan pelaku, dan saat ini masih mengusutnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif