Jatim
Jumat, 19 Februari 2021 - 12:59 WIB

Pengungsi Longsor Nganjuk Keracunan Massal Bertambah Jadi 44 Orang, Ini Gejala yang Dialami

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Korban keracunan massal di Puskesmas Ngetos, Nganjuk. (detik.com-Istimewa)

Solopos.com, NGANJUK -- Pengungsi bencana tanah longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang mengalami keracunan massal bertambah hingga kini mencapai 44 orang.

"Data terkini saat ini ada 44 [pengungsi longsor] yang mengalami keracunan dari mi ayam," kata Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama, Jumat (19/2/2021), dilansir detik.com.

Advertisement

Dia menjelaskan dari jumlah 44 pengungsi longsor yang mengalami keracunan, ada 4 orang yang harus dilarikan ke rumah sakit, sedangkan 7 orang dirawat di Puskesmas Ngetos. Sementara itu, 33 orang mengalami gejala ringan hanya rawat jalan.

Baca juga: Ilmu Titen Nelayan Wonogiri : Amati Gelombang Laut hingga Hari Keramat

Advertisement

Baca juga: Ilmu Titen Nelayan Wonogiri : Amati Gelombang Laut hingga Hari Keramat

"Dari 44 itu 33 hanya rawat jalan karena gejala ringan, sedangkan yang dibawa ke rumah sakit 4. Kemudian di Puskesmas Ngetos ada 7," kata Harvi, sapaan akrab Kapolres Nganjuk.

Harvi menambahkan 4 pengungsi yang dirujuk di rumah sakit, rinciannya adalah 3 di RSUD Nganjuk dan 1 di RS Bhayangkara Nganjuk. Saat ini polisi Masih melakukan proses lidik untuk mengungkap kejadian keracunan massal tersebut.

Advertisement

Bukan dari Dapur Umum

Diketahui, pengungsi longsor Nganjuk menempati dua tempat pengungsian yakni di SDN Ngetos 3 dan rumah kepala desa. Pengungsi longsor longsor Nganjuk ada 186 jiwa dari 54 KK.

Lebih lanjut, Kapolres memastikan bahwa makanan yang disantap pengungsi bukan dari dapur umum.

"Untuk makanan yang disantap pengungsi itu bukan dari dapur umum," kata AKBP Harviadhi.

Advertisement

Baca juga: Duh, Belasan Pengungsi Longsor Nganjuk Keracunan Usai Makan Mi Ayam

Makanan yang disantap oleh pengungsi, kata Harvi, yakni mi ayam, bukan mi instan, yang dikemas dalam cup. Atas insiden keracunan ini, polisi masih melakukan proses lidik.

Pengungsi yang keracunan massal tersebut, kata Harvi mengalami mual, muntah, dan diare mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Warga mengeluhkan berkali-kali diare dan sakit perut yang melilit.

Advertisement

"Sakit perut melilit, mual, muntah dan diare sering lari ke kamar mandi," papar Harvi.

Baca juga: Merapi 25 Kali Muntahkan Guguran Lava Pijar Selama 12 Jam

Harvi menambahkan pengungsi menyantap mi ayam pada Kamis sore (18/2/2021) sekitar pukul 15.30 WIB. Pengungsi yang menyantap mi ayam mengalami gejala keracunan mulai sekitar pukul 22.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

"Kalau menyantap mie ayam sore sekitar pukul 15.30 WIB dan baru merasakan gejala keracunan antara sekitar pukul 22.90 WIB hingga pukul 24.00 WIB," kata Harvi.

Polisi telah mengambil sampel mi ayam yang telah dimakan pengungsi untuk proses lidik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif