Jatim
Sabtu, 16 Juli 2016 - 06:05 WIB

PENGELOLAAN SAMPAH MADIUN : Lebaran, Volume Sampah di Kota Madiun Capai 100 Ton/hari!

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tempat pembuangan akhir sampah (JIBI/Solopos/Dok.)

Pengelolaan sampah Madiun dilakukan dengan menggalakan daur ulang dan bank sampah.

Madiunpos.com, MADIUN – Volume sampah yang dihasilkan rumah tangga di Kota Madiun, Jawa Timur, diperkirakan meningkat selama Lebaran tahun 2016, yakni mencapai 100 ton per hari.

Advertisement

“Perkiraan kami meningkat menjadi 100 ton per hari selama Lebaran. Kalau hari biasa produksi sampah hanya sekitar 91 ton,” ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Madiun Suwarno kepada wartawan, di Madiun, Jumat (15/7/2016).

Dia menambahkan peningkatan volume sampah rumah tangga seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh warga Kota Madiun selama Lebaran di rumah, seperti memasak dan makan bersama.

Advertisement

Dia menambahkan peningkatan volume sampah rumah tangga seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh warga Kota Madiun selama Lebaran di rumah, seperti memasak dan makan bersama.

Banyaknya pemudik yang datang ke Kota Madiun untuk berbelanja, berwisata, dan menikmati kuliner setempat juga ikut berkontribusi dalam penambahan produksi sampah,” urai Suwarno.

Guna menangani lonjakan produksi sampah rumah tangga, DKP telah menerjunkan sebanyak 265 personelnya untuk melakukan pembersihan. Pihak DKP juga menyiagakan enam dump truck untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.

Advertisement

Melalui bank sampah, tersortir sampah yang masih dapat dimanfaatkan. Sedangkan yang tidak bisa didaur ulang atau reuse akan langsung masuk tempat pembuangan akhir (TPA).

Lebih lanjut, Suwarno menjelaskan dari sekitar 91 ton sampah yang dihasilkan warga setiap hari, sebanyak 85,98 ton (94,37 persen) di antaranya masuk TPA Winongo. Sedangkan sisanya dimanfaatkan warga.

Khusus di TPA Winongo, dari 85,98 ton sampah yang masuk setiap hari terpilah sampah organik sebanyak 4,3 ton. Sedangkan sampah anorganik seperti plastik, kardus, dan kertas mencapai 8,56 ton per hari.

Advertisement

Tingginya produksi sampah warga Madiun secara otomatis berdampak pada kapasitas TPA yang semakin sempit.

“Fokus kami pada pemanfaatan sampah. Sedangkan untuk lahan pengganti TPA belum dapat dilakukan karena sangat sulit,” ucapnya.

Pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi tentang upaya pengolahan sampah dengan menggandeng bank sampah yang sudah terbentuk di masing-masing kelurahan di Kota Madiun.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif