SOLOPOS.COM - Pengangguran ilustrasi

Pengangguran menjadi problem sosial yang bisa memicu kejahatan. Di Kota Madiun, ada seribu lebih para pengangguran.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Seribu lebih masyarakat di Kota Madiun tercatat belum memiliki pekerjaan alias pengangguran. Pendataan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Madiun menyebutkan sebanyak 1.017 warga berstatus pengangguran.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Data itu terhitung mulai pertengahan 2014 hingga Maret 2015. Yang lebih ironis, para pengguran itu rata-rata masih berusia produktif , yakni 18 tahun hingga 35 tahun. Meski demikian ada juga yang berusia lebih 35 tahun.

Untuk menekan angka pengangguran itulah, pihaknya akan menggelar pelatihan dan kerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk membuka bursa kerja.

“Mereka akan kami arahkan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata (Disperindagkoppar) setempat guna mengikuti pelatihan seperti memasak menjahit dan lain sebagainya,” ujar Kepala Disnakersos Kota Madiun, Sudandi kepada Madiun Pos, Senin (6/4/2015).

Tingginya angka pencari kerja di Madiun itu, kata Sudandi, lantaran sifat pencari kerja banyak yang memilih-milih pekerjaan. Tentu saja, pekerjaan yang paling dipilih adalah menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Padahal, kuota untuk menjadi PNS sangat terbatas dan tak sebanding dengan jumlah penganggurannya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya