Penerimaan Polri dijamin gratis. Kapolda Jatim Anton Setiadji membantah anggapan masyarakat bahwa masuk Polri sarat nuansa suap.
Madiunpos.com, MADIUN — Kapolda Jatim Anton Setiadji menyebut masih ada anggapan di masyarakat bahwa menjadi polisi harus membayar atau melakukan praktik kolusi terlebih dahulu. Menurut dia, anggapan masyarakat tersebut sangat tidak benar.
“Jangan percaya masuk polisi itu harus bayar. Bisa [minta] konfirmasi. Kapolda, kapolres, dan lain-lain [dianggap] bisa memasukan anak-anak menjadi anggota Polri? Tidak bisa! Hanya yang lolos seleksi sesuai prosedur,” kata Anton Setiadji saat memberikan sambutan saat melakukan kunjungan kerja ke jajaran polres di lingkungan Korwil V Polda Jatim di GOR Tunggal Panalungan Kompleks Mapolres Madiun, Jumat (16/10/2015).
Anton Setiadji menyebut kepolisian hanya bisa memberi pelayanan dalam bentuk bimbingan kepada masyarakat yang ingin menjadi anggota Polri. Menurut dia, layanan bimbingan dilakukan sebelum masyarakat mengikuti tes atau seleksi untuk menjadi anggota Polri.
Anton menyebut layanan bimbingan ditujukan untuk membentuk masyarakat yang lebih siap menghadapi seleksi anggota Polri. “Kami hanya bisa memberikan bimbingan lebih awal kepada masyarakat yang ingin menjadi polisi. Ke dapan, polisi yang ada adalah personel yang terbaik di masyarakat,” ujar Anton.
Terkait penerimaan Polri itu, Kapolda Anton Setiadji mengaku lebih senang apabila generasi baru polisi merupakan mantan santri karena cenderung mengantongi mental yang kuat dan teruji.