PENEMUAN MAYAT NGAWI : Buruh Tani Asal Kasreman Ditemukan Meninggal di Sumur

Penemuan mayat Ngawi, seorang buruh tani ditemukan di sumur.

Madiunpos.com, NGAWI — Rantam, 40, buruh tani asal Desa Kasreman, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, ditemukan meninggal dunia akibat tercebur dan tenggelam di dalam sumur setinggi tiga meter di areal persawahan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Saat kejadian, Rantam, sedang bekerja menggarap sawah milik Dardiri di Desa Cangakan, Kecamatan Kasreman, bersama enam buruh tani lainnya.

“Pak Rantam ini diperkirakan tercebur ke dalam sumur yang tidak memiliki penutup dan pagar pembatas di sekitar areal sawah setempat. Selain itu, saat terjebur, korban tidak dapat berenang dan kondisi sedang sepi. Jadi tidak ada yang menolong,” ujar Kepala Desa Cangakan Riyanto kepada wartawan, Senin (13/3/2017).

Menurut dia, berdasarkan hasil keterangan sejumlah temannya, di saat bekerja, korban berpamitan kepada salah seorang temannya hendak buang air besar.

Ia menambahkan korban lalu meninggalkan lokasi sawah yang digarapnya dengan menyusuri pematang sawah. Teman-teman korban pun tidak memperhatikan arah langkah yang bersangkutan dan tetap bekerja.

Beberapa saat kemudian, teman korban mulai curiga dan mencari korban. Setelah sampai di dekat persemaian benih padi milik Dardiri, salah satu teman korban melihat tubuh korban berada di dalam sumur yang digunakan untuk irigasi.

Melihat kejadian tersebut, para buruh tani lainnya langsung meminta pertolongan warga sekitar untuk mengangkat tubuh Rantam ke permukaan.

“Tubuh korban lalu dievakuasi dari dalam sumur. Saat diangkat tersebut, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” kata dia.

Riyanto menambahkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara dan penylidikan, pihak kepolisian menyatakan tidak menemukan bekas luka dan hal yang mencurigakan pada jasad korban.

“Tidak ada tanda penganiayaan. Kematian korban diduga murni akibat kecelakaan terjebur sumur dan tidak dapat berenang,” tambah dia.

Polisi yang hadir di lokasi kejadian lalu mengevakuasi korban dengan dibantu oleh warga desa setempat. Setelah itu, jasad korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.