SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendakian gunung (JIBI/Solopos/Antara/Teresia May)

Pendaki hilang dilaporkan terjadi di selingkar Wilis.

Madiunpos.com, BANTUL — Berniat melakukan observasi burung, Wahab Febri Andono, 25, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) asal Dusun Babatan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, DIY justru tersesat di belantara Gunung Wilis, Kabupaten Madiun bersama lima orang rekannya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Peristiwa pendaki hilang di selingkar Wilis itu diakui salah seorang petugas Search and Rescue (SAR) Gunung Wilis, Siswanto. Saat tersesat, Wahab bersama ketiga rekannya, serta dua orang pemandu, berniat melakukan observasi satwa di kawasan hutan lereng Gunung Wilis. Akan tetapi, setelah terjadi kebakaran hutan di salah satu titik lereng gunung itu, mereka terjebak di hutan dan tak bisa turun.

Dijelaskannya, Wahab bersama lima orang kawannya, Kukuh, Nurdin, Tika, Ari, dan Sigit berangkat mendaki Gunung Wilis, Selasa (15/9/2015) lalu, melalui jalur Kare, Kabupaten Madiun didampingi dua orang pemandu. Namun, lantaran sesuatu hal, dua orang di antara mereka, yakni Ari dan Sigit memutuskan untuk turun gunung terlebih dulu.

“Enam pendaki itu memang berasal dari Jogja,” ucapnya saat dihubungi Harian Jogja (Jaringan Informasi Bisnis Indonesia/JIBI), Minggu (20/9) siang.

Kabar adanya pendaki hilang itu diterima tim SAR Gunung Wilis dari kedua orang tersebut. Keputusan untuk evakuasi terhadap Wahab dan lima orang kawannya akhirnya diambil setelah ditunggu hingga Sabtu (19/9/2015), pihaknya sama sekali tak mampu menjalin kontak dengan mereka. “Karena tak ada kontak, maka kami putuskan untuk melakukan pencarian,” kata Siswanto.

Ditemukan di Padusan Londo
Setelah melakukan pencarian pendaki hilang di selingkar Wilis itu sejak Sabtu petang, pihaknya memang baru menemukan Wahab dan kelima rekannya di kawasan Padusan Londo yang berada di salah satu lereng Gunung Wilis. Tim pencari lantas mengevakuasi mereka ke Pos Pendakian Pulosari, Madiun.

Terpisah, Danramil 0803/07 Kare, Kabupaten Madiun Kapten (Inf) Leo Eustatius Parakuan membantah bahwa keenam mahasiswa asal Jogja itu terjebak kebakaran hutan. Dipastikannya, para pendaki itu tersesat lantaran lupa jalan turun gunung. “Bukan karena kebakaran,” tegasnya.

Leo menambahkan pencarian dilakukan secara terpadu oleh tiga pihak, yakni Koramil 0803/07 Kare, Polsek Kare, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madiun. Setelah gagal dalam pencarian pertama, Sabtu, pihaknya lantas mengubah titik pencarian. “Pencarian lalu kami pusatkan ke Padusan Londo. Dan ternyata berhasil kami temukan pada Minggu [20/9] siang,” kata Leo.

Selain mengevakuasi keenam survivor itu ke Pos Pendakian Pulosari, pihaknya lalu membawa keenam pendaki hilang itu ke Puskesmas Kare untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, ia menegaskan tak ada luka berarti yang dialami oleh para survivor. “Saat kami temukan pun mereka dalam kondisi sehat kok,” ujar Leo.

Sering Observasi Burung
Sementara Ayah Wahab, Suharto, saat ditemui di rumahnya membenarkan, putra keduanya itu pamit untuk melakukan observasi di Kediri pada Senin (14/9/2015) lalu. Ketika itu, ia sama sekali tak menaruh curiga. Hal itu lantaran, sejak awal kuliah di UNY sudah aktif di Komunitas Pengamat Burung (KPB) UNY. “Jadi dia sudah sering pergi observasi ke mana-mana,” katanya.

Dalam kegiatan observasi di selingkar Wilis itu, tegas Suharto, putranya juga menjadi salah satu observer yang berstatus sebagai senior KPB UNY. Itulah sebabnya, saat dipamiti, ia pun sama sekali tak menaruh cemas.

Hanya saja, pascakejadian yang menimpa putranya itu, ia pun akan segera mendatangi pengurus KPB UNY untuk bisa lebih berhati-hati dalam menyusun program observasi lapangan. Ia menuturkan sebagai organisasi riset, KPB UNY seharusnya bisa lebih cermat dalam melihat kondisi dan situasi lapangan. “Mbok dilihat dulu cuaca dan kondisi medannya dulu,” tegas Suharto.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya