SOLOPOS.COM - Ilustrasi Taruna Pendidikan Bhayangkara di Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Pendaftaran polisi menjadi kabar yang selalu dinanti-nanti bagi sebagian masyarakat. Namun, tak ada salahnya membaca dulu kisah ini agar tak menyesal di kemudian hari.

 

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Madiunpos.com, LAMONGAN – Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah peribahasa yang pas bagi 3 anak baru gede (ABG) asal Lamongan ini. Ia tak hanya gagal mewujudkan cita-citanya menjadi polisi, namun mereka harus rela kehilangan uang tunai ratusan juta.

Ketiga ABG itu ialah Muhammad Abdul Aziz, 18, Andreas Adi Purnomo, 18, dan Aga Setiawan, 19, warga Desa Sukosari, Kecamatan Mantup. Kisah itu berawal ketika mereka berkenalan dengan Sugeng Wibowo, 37, warga asal Jl. Karang Duren Gang V Kecamatan Pakis Aji, Malang. Mereka dikenalkan Supono, 37, asal Desa Sumberagung, Kecamatan Mantup.

Dalam perkenalan ini, pelaku mengaku mencari pemuda desa untuk direkrut sebagai polisi. Melihat tawaran dari pelaku, tiga ABG itu tertarik. Apalagi dengan janji dari pelaku yang akan meloloskan dalam rekrutmen kepolisian.

“Katanya dia bisa membantu mewujudkan cita-cita saya untuk menjadi anggota polisi dengan imbalan sejumlah uang,” kata Aziz, salah seorang korban di Mapolres Lamongan, Rabu (11/3/2015).

Untuk memuluskan keinginan menjadi polisi ini, lanjut Aziz, pelaku meminta sejumlah uang pada masing-masing korban hingga ratusan juta rupiah. Aziz menuturkan, dirinya dimintai uang Rp130 juta, temannya Adi Purnomo Rp149 juta dan Aga Setiawan Rp165 juta.

“Uang sudah kadung kami berikan, tapi ternyata janji untuk menjadi anggota polisi itu gagal dan uang kami pun hilang,” jelasnya.

Merasa menjadi korban penipuan, ke 3 ABG ini melaporkan apa yang mereka alami ke Mapolres Lamongan.

Paur Subbag Humas, Ipda Raksan yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan penipuan ini. “Kasusnya tengah ditangani penyidik,” ungkapnya.

Pihaknya berharap agar masyarakat waspada terhadap praktek percaloan rekrutmen penerimaan polri. Raksan meminta agar masyarakat mengecek informasi rektuitmen semacam ini ke markas polisi terdekat. “Sebaiknya tanya ke polsek-polsek terdekat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya