SOLOPOS.COM - Ketua MUI Kota Madiun, KH Muhammad Sutoyo angkat bicara soal hukuman mati bagi terpidana narkoba. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Penangkapan BW [Bambang Widjojanto] oleh polisi menuai reaksi dari berbagai kalangan, tak terkecuali oleh lembaga keagamaan. Berikut komentar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun, KH Muhammad Sutoyo mengatakan, peristiwa penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto(BW) oleh polisi adalah buntut dari permainan politik tingkat tinggi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Permainan politik tersebut menurutnya adalah bentuk sikap kekanak-kanakan. Dalam hal ini, mestinya semua pihak bisa menjaga kewibawaan institusinya dan menunjukkan sikap kenegarawanan.

“Dari dulu yang diributkan selalu soal politik. Kasus itu [KPK vs Polri] sebenarnya adalah permainan para elit politik. Dalam hal ini, benar kata Gus Dur bahwa mereka [DPR] masih kanak-kanak,” kata Sutoyo saat dihubungi Madiunpos.com, Jumat (23/1/2015).

MUI Kota Madiun, kata Sutoyo, sejak awal mendukung gerakan KPK menumpas para koruptor. Bahkan, MUI Kota Madiun saat ini sedang merancang fatwa untuk memperkuat kinerja pemberantasan korupsi.

“Saat ini, MUI Kota Madiun sedang membahas fatwa agar koruptor dilarang disalati. Nanti, segera saya usulkan ke MUI Pusat,” ujarnya.

Terkait penangkapan BW oleh Polri, Sutoyo secarategas menyebut hal itu adalah permainan politik para elit. Dia enggan menunjuk institusi secara langsung. Namun, yang jelas pihaknya mendukung langkah KPK memberantas korupsi seperti perjuangan MUI Kota Madiun.

“Karena itu sebenarnya permainan anak-anak, maka saya setuju kata Gus Dur bahwa nanti akan selesai dengan sendirinya,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya