SOLOPOS.COM - Ilustrasi teroris (JIBI/Solopos/Dok.)

Penanggulangan terorisme dilakoni Polres Madiun dengan menyebar personel intelijen.

Madiunpos.com, MADIUN — Polres Madiun, Jawa Timur mengantisipasi ancaman terorisme di wilayah Kabupaten Madiun selama perayaan Hari Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Penanggulangan terorisme di Madiun itu antara lain diwujudkan dengaaan menyebar sejumlah personel intelijen.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kapolres Madiun AKBP Tony Surya Putra, di Madiun, Rabu, mengatakan penyebaran petugas intelijen tersebut juga melibatkan anggota dari Polda Jawa Timur. “Para intelijen tersebut akan disebar di titik-titik lokasi yang dianggap rawan dan dicurigai sebagai tempat ancaman teroris. Antisipasi tersebut juga melibatkan intelijen dari Polda Jawa Timur,” ujar AKBP Tony seusai gelar apel pasukan pengamanan dengan sandi Operasi Lilin Semeru tahun 2015 kepada wartawan di Madiun, Rabu (23/12/2015).

Menurut dia, dalam pengamanan perayaan Hari Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, pihaknya menyiagakan 1.400 personel. Seribuan personel itu merupakan gabungan unsur kepolisian, TNI, pemda, dan sukarelawan.

Ia menjelaskan, terdapat berbagai ancaman yang dapat mengganggu kamtibmas selama momentum Hari Natal 2016 dan Tahun Baru 2016, di antaranya terorisme dan ancaman lain tindak kriminalitas.

11 Pos Pengamanan
Selama Operasi Lilin Semeru 2015, Polres Madiun telah mendirikan 11 pos pengamanan terpadu yang tersebar di sejumlah titik rawan di Kabupaten Madiun, di antaranya di titik rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, serta titik rawan kriminalitas. Selain itu, lanjut Tony, jajaran Reskrim dan Intelijen Polres Madiun juga disiagakan di sejumlah gereja di wilayah Kabupaten Madiun. Hal itu bertujuan agar umat Nasrani di wilayah setempat dapat merayakan Natal dengan aman dan lancar.

Sementara itu, Bupati Madiun menanggapi ancaman terorisme yang rawan terjadi di Kabupaten Madiun, menyatakan masyarakat Kabupaten Madiun hendaknya menjunjung tinggi nilai kerukunan antarumat beragama. “Selain itu, umat muslim sebagai pemeluk agama mayoritas hendaknya menjadi pengayom dan melindungi umat agama lain yang minoritas. Jangan sebaliknya yang justru memusuhi, itu tidak dibenarkan oleh agama dan hukum,” kata Bupati Muhtarom.

Ia berharap, warga Kabupaten Madiun juga jeli terhadap lingkungan sekitarnya. Jika ada orang baru atau pendatang di lingkungannya, warga diharapkan berperan aktif dalam penanggulangan terorisme dengan cara melapor ke ketua RT, RW, bahkan jika perlu hingga ke kantor desa setempat.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya