Jatim
Jumat, 10 Desember 2021 - 16:23 WIB

Penampakan Mobil SAR UNS Usai Tertimbun Lahar Semeru

Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim SAR gabungan mengevakuasi mobil SAR UNS yang tertimbun lahar erupsi Semeru di Kamar Kajang, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, pada Jumat (10/12/2021). (Istimewa/Dokumentasi IOF Rescue)

Solopos.com, LUMAJANG — Mobil Toyota Hilux milik tim Search and Rescue (SAR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang tertimbun lahar dingin Semeru di Kamar Kajang, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021) berhasil dievakuasi tim SAR gabungan, Jumat (10/12/2021).

Mobil Toyota Hilux milik tim SAR UNS itu sempat terjebak lahar dingin saat hendak membantu evakuasi korban erupsi Gunung Semeru. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, evakuasi mobil tim SAR UNS dilakukan Jumat mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Evakuasi memakan waktu tiga jam karena terkendala teknis.

Baca Juga : Mobil SAR UNS Tertimbun Lahar Semeru Bisa Dievakuasi Pakai 2 Alat Berat

Advertisement

Baca Juga : Mobil SAR UNS Tertimbun Lahar Semeru Bisa Dievakuasi Pakai 2 Alat Berat

Tim SAR gabungan mengeruk lahar yang menimbun mobil tim SAR UNS menggunakan dua unit ekskavator. Mereka harus mengeduk sedalam 3 meter hingga kelihatan ban mobil.

Solopos.com berbincang dengan Anggota Indonesia Off-Road Federation (IOF) Rescue, Mujiyo, perihal proses evakuasi mobil tim SAR UNS. Jiyo, sapaan akrabnya, berada di lokasi untuk mengevakuasi mobil Toyota Hilux tersebut.

Advertisement

Baca Juga : Tertimbun Lahar Saat Evakuasi Warga, Mobil SAR UNS Hanya Kelihatan Atap

Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi mobil SAR UNS yang tertimbun lahar erupsi Semeru di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, pada Jumat (10/12/2021). (Istimewa/Dokumentasi IOF Rescue)

Kondisi Mobil SAR UNS

Jiyo menyampaikan mobil mobil SAR UNS sudah diletakkan di tempat aman dan akan dibawa ke Kota Solo pada Sabtu (11/12/2021) malam. Mobil tersebut akan diangkut menggunakan anhang trailer atau biasa disebut gerobak tarik atau gandeng.

“Mobil hancur. Saat evakuasi itu saja kami kesulitan menemukan pengait saat akan mengangkat mobil pakai ekskavator,” kata Jiyo.

Advertisement

Jiyo menggambarkan bodi mobil ringsek. Lahar dingin Semeru memenuhi kabin mobil. “Pasir, lumpur masuk semua [ke dalam mobil]. [Mobil] hancur. Gardan belakang putus, per putus, kaca depan dan samping kiri pecah. Mobil tidak bisa jalan. Hanya ban depan saja yang masih [lumayan],” jelas dia saat ditanya penampakan mobil Toyota Hilux milik SAR UNS.

Baca Juga : Kisah Unik Mbah Dipo, Juru Kunci Gunung Semeru yang Telah Tiada

Jiyo tidak bisa memastikan apakah mobil tersebut bisa diperbaiki atau tidak. “Harus dicek dulu ya. Tetapi kalau kondisinya begitu sepertinya memakan waktu lama dan biaya mahal. Mesin mobil kemungkinan 100 persen tidak bisa dipakai,” ungkap dia.

Advertisement

Jiyo menyampaikan proses evakuasi pada Jumat berjalan lancar. Dia menceritakan cuaca di lokasi terdampak erupsi Semeru cerah dan panas.

“Hari ini cerah, panas. Jadi kami bisa evakuasi sejak pagi sampai ini tadi,” tutur dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat sore.

Baca Juga : Erupsi Semeru Dikaitkan Ramalan Jayabaya, Ini Penjelasan BPBD

Tetapi, Jiyo tidak dapat menutupi kekhawatirannya saat mengevakuasi mobil SAR UNS. Alasannya masuk akal. Lokasi itu dihantam lahar dingin pada Selasa lalu.

“Agak dag, dig, dug ya. Lokasi ini kan kampung yang tersapu lahar dingin. Kampung ini dekat sungai aliran dari puncak Semeru. Saat lahar dingin, sungai penuh sehingga meluber ke kampung. [Mobil SAR UNS] ini tertimbun saat melintas di jalan raya, jalan besar, jalur poros.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif