SOLOPOS.COM - Ilustrasi truk galian C (Dok/JIBI)

Penambangan Kediri masih marak terjadi yakni penambangan pasir manual.

Madiunpos.com, KEDIRI – Aktivitas penambangan pasir di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih marak, yang terjadi di sejumlah titik.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Penambangan masih ada, hanya secara manual kira-kira ada 4-5 titik dan itu berada di jalur lahar,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kediri Agung Djoko Retmono di Kediri, Jumat (1/4/2016).

Agung mengatakan daerah yang terdata masih ada penambangan pasir di Kabupaten Kediri adalah di Kecamatan Plosoklaten, Puncu, serta sejumlah daerah yang ada jalur lahar.

Di lokasi tersebut, kata dia, warga masih melakukan penambangan dengan bebas.

Selain itu di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, juga sempat terjadi penambangan, bahkan menggunakan alat berat.

Setiap hari, puluhan truk masuk dan keluar dari lokasi jalur lahar tersebut. Bahkan, akibat penambangan, terjadi jurang yang amat dalam, sampai hampir 20 meter. Saat ini, penambangan itu dihentikan sementara.

Agung menambahkan pihaknya sebenarnya sudah melarang penambangan dilakukan. Terlebih lagi di jalur lahar Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut), tanpa izin sebab terdapat potensi bahaya.

“Kami sudah imbau masyarakat untuk waspada, karena lahar dingin bisa datang sewaktu-waktu terutama saat hujan deras,” kata dia.

Agung menambahkan di perbatasan Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri dengan Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, aktivitas penggalian pasir juga ditemukan.

Tapi, Agung menyebut aktivitas penggalian pasir lebih banyak dilakukan di wilayah Kabupaten Malang, sehingga Satpol PP Kabupaten Kediri tidak mempunyai kewenangan melakukan razia.

“Kemarin sudah kami hentikan di wilayah Kabupaten Kediri dan untuk Malang, nanti akan kami koordinasikan dengan Satpol PP Malang,” ujar Agung.

Camat Kasembon Mochammad Sholeh mengakui sudah mengingatkan agar warga tidak melakukan aktivitas penambangan pasir, sebab bisa mengganggu lingkungan.

“Kami sudah berikan peringatan, surat, tapi mereka tetap menambang. Kami juga bersinergi dengan Pemkab Kediri terkait dengan penertiban ini,” kata dia.

Ia mengatakan pemerintah menggunakan berbagai macam pendekatan pada warga yang menambang, sebab mencari pasir merupakan salah satu pekerjaan mereka.

Ia mengatakan selama satu tahun ini, alat berat yang biasa digunakan untuk mengeruk pasir sudah tidak terlihat lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya