Jatim
Rabu, 29 Agustus 2018 - 04:05 WIB

Pemkot Malang akan Bangun Sekolah bagi Korban Gempa Lombok

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><span><strong>Madiunpos.com, MALANG</strong> — Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berhasil menghimpun dana Rp400juta-Rp500 juta untuk membantu korban bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dana itu akan dimanfaatkan untuk membangun sekolah di Lombok.</span></p><p><span>Plt Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam acara Sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan 2018,&nbsp;Senin (27/8/2018), mengatakan saat ini pihaknya tengah menyusun rencana untuk pembangunan sekolah-sekolah yang <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180825/516/936079/warga-tepi-hutan-papungan-ngawi-butuh-pasokan-air-bersih" title="Warga Tepi Hutan Papungan Ngawi Butuh Pasokan Air Bersih">rusak akibat</a> gempa bumi tersebut.&nbsp;</span></p><p><span>"Akan kami susun, kami memiliki dana Rp400juta-Rp500 juta. Ada dana dari masyarakat di Kota Malang. insya Allah akan kami bangun sekolah, kita menyesuaikan dengan dana kita," kata Sutiaji.</span></p><p><span>Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga 21 Agustus 2018 telah terjadi 1.005 gempa susulan pasca gempa bumi dengan kekuatan 7,0 Skala Richter(SR) yang mengguncang Pulau Lombok pada 5 Agustus 2018. Tercatat, gempa awalan terjadi pada Minggu, 29 Juli 2018.</span></p><p><span>Gempa Lombok dipicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik dan berasosiasi dengan aktivitas Zona Sesar Naik Belakang Busur Flores.&nbsp;</span></p><p><span>Sebanyak tiga desa yakni Desa Sambik Bengkol Kecamatan Gangga, Dusun Beraringin Kecamatan Kayangan, Desa Selengan Kecamatan Kayangan <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180827/516/936395/napi-tewas-dianiaya-sesama-napi-di-lp-jember" title="Napi Tewas Dianiaya Sesama Napi di LP Jember">mengalami gerakan</a> tanah naik (thrust fault) mulai dari dua centimeter hingga 50 centimeter, berarah barat ke timur.</span></p><p><span>Lebih lanjut, Sutiaji menjelaskan tim dari Pemkot Malang akan melakukan survei terlebih dahulu dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, untuk menentukan lokasi mana saja yang akan bisa dilakukan pembangunan sekolah. </span></p><p><span>Setelah itu, baru akan dilakukan penghitungan berdasarkan Detail Engineering Design (DED).&nbsp;</span><span>"Pembangunan sekolah ini biar lebih tepat sasaran. Ada kurang lebih 600 sekolah yang rusak, di mana 200 sekolah rusak parah dan tidak bisa dipakai sama sekali," kata Sutiaji.</span></p><p><span>Berdasar catatan, mulai 29 Juli hingga 21 Agustus 2018, korban meninggal akibat gempa Lombok ada sebanyak 515 jiwa, dan korban luka-luka mencapai 7.145 jiwa. Jumlah pengungsi mencapai 431.416 jiwa, sebanyak 73.843 rumah rusak, dan sebanyak 798 fasilitas <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180825/516/936077/26-kambing-etawa-di-bojonegoro-mati-terpanggang" title="26 Kambing Etawa di Bojonegoro Mati Terpanggang">umum rusak</a>.&nbsp;</span><span>Kerugian ekonomi yang ditimbulkan dari gempa Lombok tersebut mencapai Rp7,7 triliun.</span></p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif