SOLOPOS.COM - Pertunjukan Wayang Thengul di Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Pemkab Bojonegoro menargetkan pembangunan Gedung Kebudayaan baru selesai 2018.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur menargetkan Gedung Pusat Kebudayaan dan Industri Kreatif yang bisa dimanfaatkan mewadahi kebudayaan daerah setempat, juga nasional bisa selesai 2018.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Pemkab mentargetkan Gedung Pusat Kebudayaan dan Industri Kreatif sudah selesai dibangun 2018,” kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Disbudpar Bojonegoro Suyanto, di Bojonegoro, Senin (30/11/2015).

Ia menjelaskan lokasi Gedung Pusat Kebudayaan dan Industri Kreatif akan berdiri di atas lahan seluas 13 ha di Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota. “Lahan sudah diperoleh dan sekarang sudah dalam tahap pengurukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU),” jelas dia.

Sesuai rencana, menurut dia, ada empat bangunan utama yaitu ruangan A di antaranya, berupa ruangan geologi, nirleka, arkeologi, lumbung pangan dan energi, sampai ruangan edukasi proses pembelajaran guru. Lainnya, ruangan B berupa ruangan perpustakaan, laboratorium, penyimpanan, auditorium, juga ruangan lainnya, selain juga ada ruangan C, dan D, yang untuk lokasi kuliner, juga prasarana dan sarana umum lainnya.

Museum Rajekwesi
Mengenai materi pengisi gedung, jelas dia, Pemkab Bojonegoro akan mengambil berbagai benda cagar budaya yang sekarang tersimpan di Museum Rajekwesi. Selain itu, lanjut dia, Pemkab Bojonegoro juga akan mengambil benda cagar budaya yang sekarang disimpan masyarakat, dengan sistem ganti rugi.

Hanya saja, lanjut dia, benda cagar budaya yang tersimpan di masyarakat, mulai berbagai fosil binatang purba akan melalui proses seleksi tim ahli purbakala Sangiran, Jawa Tengah. “Di Museum Rajekwesi ada 120 benda cagar budaya yang nantinya akan mengisi Gedung Pusat Kebudayaan dan Industri Kreatif,” katanya, menegaskan.

Janji Lakukan Kajian
Lebih lanjut ia menjelaskan Pemkab Bojonegoro masih melakukan berbagai kajian dengan melibatkan berbagai pihak terkait teknis bangunan yang ada di lokasi gedung. “Bangunan diusahakan menyesuaikan dengan budaya lokal di daerah kami. Soal besarnya biaya pembangunan kami belum tahu, sebab masih dalam proses perencanaan,” tandasnya.

Sesuai harapan pemkab, lanjut dia, keberadaan Gedung Pusat Kebudayaan dan Industri Kreatif, agar dapat mendorong perkembangan ekonomi kreatif berbasis seni budaya serta menjadi bahan pembelakaran bagi siswa dan masyarakat. “Pembelajaran itu, terkait kearifan lokasi seni budaya dan ekonomi masyarakat di Bojonegoro,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya