SOLOPOS.COM - Ilustrasi Korban Tewas (Dok/JIBI/Solopos)

Pembunuhan sadis Jombang akhirnya terkuak. Pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa kekasihnya lantaran pacarnya itu rupanya berjenis kelamin lelaki.

Madiunpos.com, JOMBANG – Muhammad Rosyid,18, warga Tembelang, Jombang, nekat membunuh “kekasihnya” dengan cara sadis. Remaja putus sekolah itu menghujamkan pisau lipat ke punggung dan perut Afifudin Amirullah atau Afi, 17, hingga belasan kali. Afi, adalah siswa SMKN 1 Jombang yang ditemukan tewas malam hari di Jembatan Dusun Sumberwinong, Desa Banjardowo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Inilah kronologi aksi sadis yang dipicu cinta salah sasaran itu.

Minggu (12/4/2015) malam, sekitar pukul 22.00 WIB, Afi pamit ke ibu angkatnya, Suparti, menemui temannya. Saat itu Afi mengendarai motor Honda BeAT warna hitam.

Kepergian korban saat itu untuk menjemput Rosyid di Desa Kedunglosari, Kecamatan Tembelang. “Tersangka dijemput korban, kemudian dibawa ke TKP,” kata Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan kepada wartawan, Kamis (16/4/2015).

Pertemuan malam itu menjadi malam terakhir bagi “hubungan asmara” keduanya. Tersangka kecewa karena merasa tertipu dengan kecantikan korban. Kekasih yang dicintai selama ini ternyata seorang laki-laki.

Rasa malu lantaran diejek teman-temannya membuat tersangka semakin geram dengan korban. Tersangka jatuh cinta dengan korban lantaran mengira korban seorang gadis cantik bertubuh seksi. Bagaimana tidak, setiap bertemu dengan tersangka, korban selalu memakai jilbab dan memakai make up sehingga terlihat cantik dan seksi. Pertemuan itu dilakukan keduanya pada malam hari. Bahkan, korban memasang foto cantiknya di akun blackberry messenger (BBM) miliknya dengan nama Hafisiyah, nama yang identik dengan nama perempuan.

Puncaknya, Senin (13/4/2015) dini hari di Jembatan Dusun Sumberwinong, Desa Banjardowo, Rosyid menghabisi nyawa Afi. Dengan pisau lipat yang diakui tersangka milik korban, remaja putus sekolah itu pun menusuk punggung dan perut korban hingga belasan kali.

“Tersangka menusuk punggung korban dengan 11 tusukan, 4 tusukan di perut, dan 2 sayatan di leher,” ungkap Yusep.

Usai menghabisi nyawa korban, lanjut Yusep, tersangka menggondol handphone dan motor korban. Sekitar pukul 02.00 WIB, tersangka mendatangi rumah temannya Wawan di Desa Kepatihan. Tersangka meminjam pakaian Wawan untuk menggantikan pakaiannya yang terkena darah korban. Selain itu, tersangka juga mencuci motor korban yang juga terkena cipratan darah.

“Kemudian tersangka melepas plat nomor dan bagian bawah motor korban,” imbuhnya.

Dari pengakuan tersangka, ia berdalih mempertahankan diri lantaran terlebih dulu diserang korban dengan pisau lipat. Tersangka pun menyampaikan permintaan maafnya ke keluarga korban.

“Saya pertama diserang. Saya membela diri. Pisaunya punya Afi. Saya menyesal, saya minta maaf kepada keluarga korban,” kata Rosyid.

Dirinya nekat menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati ditipu oleh korban. Dia mengira korban seorang gadis cantik tulen. Kenyataan pahit harus dia terima setelah teman-temannya menyatakan korban seorang laki-laki.

“Tahunya dibilangi teman-teman. Saya endak tahu karena selama ini dia pakai kerudung. Saya sakit hati karena tertipu,” ungkapnya.

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 351 ayat (3) juncto pasal 338 KUHP (sebelumnya pasal 340 subsider pasal 338 KUHP) tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan pembunuhan.

Pada Senin pagi, mayat Afi menggegerkan warga setempat. Untuk menghindari kecurigaan polisi, Selasa (14/4/2015), tersangka menitipkan motor korban di rumah Robi yang tak lain tetangga Wawan. Kepada Robi, tersangka berdalih motor tersebut milik temannya yang ditinggal pulang kampung. Namun, keberadaan motor korban tercium oleh polisi.

Pada Rabu (15/4/2015) sekitar pukul 19.30 WIB, polisi menyita motor korban dari rumah Robi. Kepada petugas, Robi mengaku motor tersebut titipan tersangka. Sekitar pukul 21.00 WIB, tersangka datang ke rumah Robi untuk mengambil motor tersebut. Tak mau kehilangan buruannya, polisi yang sudah mengintai pun meringkus tersangka di Desa Kepatihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya