Jatim
Minggu, 27 Maret 2016 - 19:05 WIB

PEMBUNUHAN BLITAR : Sipir Ini Serahkan Diri ke Polisi Setelah Bunuh Istrinya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pembunuhan Blitar tepatnya di Sukorejo melibatkan sipir yang menyerahkan diri setelah membunuh istrinya.

Madiunpos.com, BLITAR – Yoni Prihadi, warga Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, menyerahkan diri ke polisi setelah membunuh istrinya sendiri, Tutik Mugiyarti. Kini pelaku ditahan di Mapolres Blitar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Advertisement

Kapolres Blitar Kota AKBP Yossy Runtukahu, Kamis (24/3/2016), mengemukakan pelaku yang bekerja sebagai sipir di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Anak Kelas II C Blitar mengaku telah membunuh istrinya. Pelaku juga membawa senjata tajam yang digunakan untuk melukai istrinya.

“Pelaku lapor telah membunuh istrinya, lalu anggota datang ke TKP [tempat kejadian perkara] dan melakukan pemeriksaan,” kata dia di Blitar.

Kapolres mengatakan dari berbagai laporan yang diterimanya, pasangan itu diketahui sering bertengkar. Terakhir, keduanya bertengkar hebat, hingga si suami kalap dan menusuk dada istrinya dengan senjata tajam sampai tembus dada bagian belakang.

Advertisement

Yossy menyebut terdapat dua luka tusukan di dada korban akibat tusukan benda tajam di tubuh Titik Mugiarti itu. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian dengan berlumuran darah.

Polisi masih memroses kasus yang melibatkan suami korban ini. Kapolres mengatakan masih mendalami motif utama kasus tersebut.

Proses evakuasi korban dilakukan oleh polisi. Mereka datang membawa kantong mayat untuk memasukkan jenazah korban. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo untuk keperluan visum et repertum.

Advertisement

Sementara itu, sejumlah tetangga mengaku memang sering mendengar pasangan itu bertengkar. “Kalau bertengkar sering mendengar, tadi pagi seperti ada suara orang menahan rasa sakit. Tidak tahunya ada kejadian ini,” kata Yuda Septasari, tetangga korban.

Selama ini, korban yang juga dikenal sebagai guru sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, ini dikenal pendiam. Para tetangga memadati rumah korban yang terletak di Perumahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Mereka kaget dengan kejadian itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif