Jatim
Senin, 13 Maret 2023 - 21:35 WIB

Pembangunan Monumen Reog Ponorogo Setinggi 126 Meter Dimulai, 3 Tahun Rampung!

Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desain Monumen Reog Ponorogo. (Istimewa)

Solopos.com, PONOROGO — Pembangunan Monumen Reog Ponorogo (MRP) yang berlokasi di gunung gamping, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, secara resmi dimulai, Sabtu (11/3/2023). Pembangunan monumen setinggi 126 meter itu diperkirakan membutuhkan waktu tiga tahun.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan MRP dan Museum Peradaban bakal menjadi kekuatan baru di Kabupaten Ponorogo. Warga Ponorogo memiliki komitmen yang lebih kuat dalam melestarikan kesenian reog.

Advertisement

Khofifah menyebut sebagai bukti di mana pun tempatnya reog pentas di dalam negeri maupun di luar negeri, namanya tetap sama, yaitu reog Ponorogo.

“Komitmen ini akan menjadi satu kekuatan untuk mendukung proyek besar ini,” kata Khofifah saat melakukan ground breaking MRP yang dikutip dari siaran pers.

Khofifah menyebut pembangunan MRP masih membutuhkan dukungan banyak investor. Proses pembangunan monumen selama tiga tahun ini hanya sebatas membiayai pembangunan monumen reog. Sedangkan untuk melanjutkan pembangunan sesuai desain utuh perlu kerja sama dengan pihak ketiga.

Advertisement

Lebih lanjut, dia mengupayakan pembangunan MRP menjadi proyek prioritas sehingga masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 tahun 2019. Perpres tersebut mengatur percepatan pembangunan ekonomi kawasan sejumlah wilayah di Jatim bersama proyek Selingkat Wilis dan Jalur Linkar Selatan (JLS).

“Syaratkanya Pak Bupati [Sugiri Sancoko] harus presentasi ke Bappenas dan Menko Perekonomian untuk di-insert ke dalam Perpres tersebut,” jelas dia.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan MRP merupakan mimpi besarnya dalam membangun peradaban. Kesenian reog bukan hanya menjadi tuntytan dan tontonan semata, melainkan mampu mendatangkan keberkahan bagi masyarakat.

Advertisement

“Tuhan dan alam semesta mewariskan kepada kita sebuah kebudayaan adi luhung yang bernama reog Ponorogo. Kita menerjemahkan visi leluhur yang melahirkan untuk mensejahterakan rakyat,” kata Sugiri.

Dia menuturkan MRP akan dilengkapi dengan wisata alam, museum peradaban, dan edukasi budaya.

“Bisa diceritakan kepada anak cucu kita kelak bahwa leluhurnya dilahirkan dari bangsa yang besar. Semua akan ditata secara rigid di museum peradaban,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif