Jatim
Kamis, 18 Juni 2015 - 22:05 WIB

PELATIHAN TENAGA KERJA : Kadin Jatim Erat Gandeng Plan Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan pelatihan kerja (JIBI/JIBI/Solopos)

Pelatihan tenaga kerja oleh Kadin Jatim dan dengan Plan Indonesia dilanjutkan.

Madiunpos.com, SURABAYA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyatakan bakal melanjutkan kerja sama dengan Plan Indonesia dalam menyediakan tenaga kerja terlatih dan terampil melalui pelatihan-pelatihan agar tingkat persaingan SDM yang tinggi dapat dihadapi.

Advertisement

Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan dalam tiga tahun terakhir Kadin dan Plan Indonesia telah memberi pelatihan kepada 2.500 pekerja. Program pelatihan yang diberikan kepada lulusan SMA dan sekolah sederajat tersebut berupa technical skill dan soft skill sesuai bidang keahlian.

“Dalam lima tahun ke depan, Kadin Jatim akan terus melanjutkan program-program yang sudah berjalan dan terbukti bisa berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur,” katanya dalam siaran pers -Pelantikan Pengurus Kadin Jatim, di Surabaya, Rabu (17/6/2015).

Selain itu, lanjut La Nyalla, dalam rangka peningkatan kualitas SDM siap kerja di Jawa Timur, Kadin Jatim juga bekerjasama dengan Badan Koordinasi Serfikasi Profesi (BKSP) Jatim guna menjadikan Kadin Institute sebagai tempat uji kompetensi sertifikasi profesi. “Penyiapan SDM terdidik dan terlatih ini diharapkan bisa menjadi senjata untuk  menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” imbuhnya.

Advertisement

La Nyalla menambahkan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim, Kadin berkomitmen untuk selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jatim seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. “Kerja bersama pengusaha dan pemerintah sangat menentukan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Selama ini sudah terbukti perekonomian Jatim bisa melaju lebih cepat dari rata-rata nasional, karena adanya kerjasama pemerintah dan pengusaha,” katanya.

Dia memaparkan, sejak ada program akselerasi perdagangan antar provinsi pada 2010, tercatat perdagangan Jatim mengalami surplus setiap tahun. Pada 2014, surplus perdagangan Jatim dengan daerah lain tercatat Rp90,3 triliun atau meningkat dibandingkan 2013 yang mencapai Rp70,41 trilun.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif