SOLOPOS.COM - Yusron Verlangga, pemuda berusia 20 tahun, pembunuh perempuan bernama Octavia Widyawati alias Monic (33) yang mayatnya ditemukan dalam kardus kulkas, Rabu (17/6/2020). (Suara.com/Dimas Perkasa)

Solopos.com, SURABAYA -- Pembunuhan terkait mayat perempuan dalam kardus di Surabaya dilakukan secara keji, yaitu korban ditusuk berkali-kali dan dibakar dengan kompor portabel. Pelaku mengaku tidak puas dengan servis korban yang bekerja sebagai terapis pijat plus-plus.

Mayat korban bernama Oktavia Widiawati, 24, alias Monic, itu ditemukan di sebuah rumah di Lidah Kulon RT3/RW2 No 20, Lakarsantri, Surabaya. Pelaku bernama Yusron Virlanda, 20, yang tinggal di tempat kejadian, ditangkap Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

PPDB Online Jateng Dikomplain karena Ngadat, Ganjar: Masuknya Pelan-Pelan

Menurut hasil identifikasi fisik korban mengalami luka bakar pada kaki kanan yang sudah hitam dan tangan kiri yang memar merah. Diketahui, mayat perempuan itu dibakar pelaku menggunakan kompor portabel sebelum dimasukkan ke dalam kardus.

“Benar korban terdapat luka bakar pada kaki dan tangannya. Menurut keterangan pelaku, korban ini dibakar menggunakan kompor portabel. Selain itu korban juga terdapat luka tusuk,” jelas Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo saat gelar perkara, Rabu (17/6/2020).

Mayat Perempuan dalam Kardus di Surabaya, Pelaku Tak Puas Pijat Plus-Plus

Lebih lanjut Hartoyo menjelaskan, kasus pembunuhan ini tergolong sadis. Sebab, korban yang sudah tak berdaya ini juga dimasukkan ke dalam kardus kulkas bekas. Awalnya mayat perempuan itu sempat hendak dibakar seluruhnya oleh pelaku, namun batal sehingga dimasukkan dalam kardus.

Usai diketahui oleh warga dan dilakukan pemeriksaan, pelaku tak lama langsung bisa ditangkap di Mojokerto. Bahkan, kepolisian langsung melakukan gelar perkara di Mapolrestabes Surabaya.

Kontroversi RUU HIP yang Ditunda: Pancasila Jadi Ekasila, hingga Hantu Komunisme

Kasus mayat perempuan dibakar dan disimpan dalam kardus itu pun segera terungkap. Sedangkan untuk motif pelaku melakukan pembunuhan, petugas menjelaskan bahwa motifnya karena kesal tak dilayani penuh. Tak hanya itu, korban juga disebut sempat mengancam dengan berteriak agar warga tahu.

Belum Puas Sudah Minta Tip

“Pelaku langsung bisa kita amankan dan diperiksa untuk melengkapi berkas perkara. Motifnya karena pelaku mengaku bahwa korban kesal tak dapat pelayanan memuaskan. Sehingga pelaku mengambil jalan pintas dengan melakukan pembunuhan,” lanjutnya.

PPDB Online SMA/SMK Negeri Jateng Eror, Ini Penyebabnya

Sementara menurut pengakuan pelaku Yusron, ia melakukan aksi pembunuhan ini karena kesal dan diancam. Ia menghabisi korban dengan menggunakan sebilan pisau belati. Kemudian tangan kiri dan kaki kanan mayat perempuan itu dibakar sebelum dimasukkan dalam kardus kulkas.

Karena kasihan kepada korban, ia pun menghentikan pembakaran itu, sampai akhirnya ditaruh ke dalam kardus. Ia juga mengaku jika mengenal korban melalui aplikasi Facebook dan negosiasi pelayanan pijat plus.

“Saya booking dia (korban) dengan harga Rp 900 ribu pelayanan penuh. Perjanjiannya saya dipijat 1 jam 30 menit plus full servis. Tapi pijat baru 40 menit dia minta saya dilayani plus-plus. Baru oral eh berhenti dan minta uang bayaran sama tips Rp 300 ribu lalu mengancam teriak. Ya saya bekap mulutnya, eh dia teriak makin kencang. Sampai akhirnya dia saya tusuk tiga sampai empat kali di bagian leher dan saya bakar,” katanya kepada jurnalis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya