Pekerja seks di Jawa Timur (Jatim) mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Madiunpos.com, SURABAYA — Target penutupan lokalisasi di Jawa Timur selama tahun 2014 sebanyak 47 lokalisasi. Dari jumlah tersebut, tinggal 2 lokalisasi yang masih beroperasi. Dua lokasi itu berada di Kabupaten Ponorogo dan Kota Mojokerto.
“Pembebasan lokalisasi tinggal di 2 lokasi,” kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Jumat (20/2/2015).
Gubernur Jatim yang biasa disapa Pakde Karwo ini menerangkan, 2 lokalisasi yang belum ditutup yakni lokalisasi Kedung Banteng Kabupaten Ponorogo. Sedangkan satunya di Kota Mojokerto.
Pemprov Jatim sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Bahkan untuk di Kedung Banteng, disiapkan anggaran sebesar Rp400 juta.
“Pada prinsipnya [lokalisasi di Kedung Banteng] sudah siap ditutup. Tinggal di Mojokerto masih belum, sedang kita upayakan bersama Pemkot Mojokerto,” terangnya.
Soekarwo mengatakan, upaya penutupan lokalisasi di Kota Mojokerto masih mendapatkan kendala. Katanya, masih ada orang-orang yang menentangnya.
“Kita optimis bisa terealisasi. Kita berharap Pemkot Mojokerto juga memikirkan pelatihan-pelatihan untuk pekerjaan baru bagi PSK di sana,” tandasnya.