Jatim
Senin, 7 Maret 2022 - 18:56 WIB

Pedas! Harga Cabai Rawit di Madiun Capai Rp63.000 per Kilogram

Abdul Jalil  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pedagang di Pasar Besar Madiun menunjukkan cabai rawit yang mengalami kenaikan harga, Minggu (6/3/2022). (Madiunpos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN — Harga cabai rawit di Pasar Besar Kota Madiun mengalami kenaikan cukup tinggi menjelang Ramadan, yakni Rp63.000 per kilogram (kg).

Kenaikan harga cabai mencapai Rp18.000 per kg apabila dibandingkan sebelumnya, Rp45.000 per kg. Seorang pedagang di Pasar Besar, Sugiyono, mengatakan harga cabai rawit mengalami kenaikan pekan ini. Pekan lalu, katanya, harga cabai rawit di Madiun hanya Rp45.000 per kg. “Ya kenaikannya kan Rp18.000 per kilogram,” kata dia, Minggu (6/3/2022).

Advertisement

Baca Juga : Harga Cabai Rawit Segar Pedas, Ini yang Dilakukan Pembeli di Madiun

Sugiyono menduga banyak tanaman cabai rusak saat musim penghujan seperti sekarang sehingga kenaikan harga cabai lumrah. Ia merasakan dampak kenaikan harga cabai. Salah satunya, konsumen lebih memilih mengurangi pembelian.

“Konsumen ya banyak yang mengeluh. Mereka biasanya beli satu kilogram lalu mengurangi karena ada kenaikan harga. Dikurangi hanya jadi setengah kilogram saja,” ujarnya.

Advertisement

Baca Juga : Wuidih…Di Madiun, Harga 1 Kg Cabai Setara 3 Kg Daging Ayam

Sugiyono menuturkan selain cabai rawit, beberapa komoditas juga terpantau mengalami kenaikan harga. Seperti, cabai keriting yang semula Rp29.000 per kg menjadi Rp45.000 per kg. “Kalau cabai keriting ini naiknya baru empat hari. Tapi naiknya memang tidak langsung. Sedikit demi sedikit,” tutur dia.

Komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga, yakni bawang merah. Komoditas ini sudah mengalami kenaikan harga sejak tiga pekan lalu. “Harga bawang merah ini sekarang Rp36.000 per kg. Sebelumnya, hanya Rp25.000 per kg. Ini naiknya juga sedikit demi sedikit,” cerita Sugiyono.

Advertisement

Baca Juga : Harga Cabai Rawit Merah di Solo Tembus Rp120.000/Kg, Penjual Ayam Geprek Pusing

Kenaikan harga sejumlah komoditas juga mempengaruhi omzet. Bahkan, sering kali ia merugi karena banyak barang tidak laku saat harga naik. “Saya berharap harga meracang [bumbu dapur, sayuran, keperluan rumah tangga sehari-hari] bisa kembali stabil.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif