Jatim
Kamis, 25 Juli 2019 - 14:05 WIB

Pedagang di Pantai Kasap Pacitan Pilih Tutup karena Takut Gelombang Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, PACITAN — Sejumlah pedagang di kawasan wisata Pantai Kasap, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, enggan berjualan lantaran takut adanya bencana gelombang tinggi. Bahkan, sebagian pedagang telah memindah barang dagangannya ke rumah maupun di tempat aman.

Pantauan Madiunpos.com di Pantai Kasap Pacitan, Kamis (25/7/2019) pagi, deretan warung makan di sepanjang pantai wisata itu tertutup. Ada beberapa pedagang yang membuka warung di Pantai Kasap.

Advertisement

Tutupnya warung di kawasan wisata Pantai Kasap Pacitan ini karena mereka takut dengan adanya peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai gelombang tinggi di Laut Jawa dan Laut Selatan Jawa.

Salah satu pedagang, Karmi, mengatakan sejak sepekan terakhir para pedagang di Pantai Kasap Pacitan menutup warungnya. Mereka takut bila ada gelombang tinggi menerjang pantai tersebut dan sampai di deretan warung.

“Benar pedagang pada takut setelah ada peringatan itu. Memang ombaknya cukup tinggi ini,” kata dia.

Advertisement

Warga Desa Watukarung ini mengaku beberapa hari terakhir sejumlah barang dagangan dan meja kursi warungnya juga telah diamankan di tempat yang tinggi. Ia takut saat ada gelombang tinggi bisa menghanyutkan warungnya.

Ia mengaku para pedagang masih trauma atas peristiwa gelombang tinggi yang terjadi pada 2017 lalu. Saat itu, gelombang tinggi menerjang dan merusak bangunan warung.

“Ini kemarin barang-barang ada yang diungsikan. Supaya nanti kalau ada bencana ruginya ga terlalu banyak. Tapi ini sudah normal, jadi ya berani berjualan lagi,” jelas Karmi.

Advertisement

Pedagang lain, Shokib, menuturkan memang ada ketakutan dari sejumlah pedagang yang berjualan di kawasan Pantai Kasap Pacitan. Tetapi, saat ini para pedagang tersebut sudah berani berjualan lagi.

Dia menuturkan peringatan bahaya dari pemerintah itu sebenarnya tidak membuat takut pengunjung. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan yang berlimpah pada sepekan terakhir.

“Pengunjung tetap banyak. Kalau dari pedagang mungkin takut ya. Tapi saat ini gelombang laut juga sudah berangsur normal,” kata Shokib. 

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif