Jatim
Senin, 22 Juni 2015 - 17:05 WIB

PECINTA MUSANG : Inilah Hal-Hal yang Mesti Diketahui Tentang Musang

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Madiun menyaksikan musang jarak dekat, Minggu (21/6/2015). (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Pecinta musang di Kota Madiun mengenalkan binatang liar itu kepada masyarakat. Apa yang mesti diketahui tentang musang?

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Jika selama ini sebagian masyarakat memandang musang sebagai binatang liar di sawah yang layak diburu dan dibunuh, maka tak demikian bagi Musang Lovers Madiun (Somad), sebuah komunitas pecinta musang.

Advertisement

Somad berdiri untuk melakukan perubahan cara pandang sebagian masyarakat yang menilai bahwa musang layak dibunuh. Upayanya itu tak sia-sia. Perlahan namun pasti, sekarang banyak warga Madiun mulai peduli dan mencintai musang.

Pegiat Somad, Indah Rahma Sinta, menjelaskan seorang yang peduli terhadap musang harus menjauhi hal-hal berikut ini. Pertama, kata dia, pantang untuk memburu dan membunuhnya. Menurutnya, musang memang hidup liar, namun bukan berarti ia layak diburu dan dibunuh.

“Selama ini kita kan sering melihat warga berburu musang. Kadang untuk sate,” ujarnya saat berbincang dengan Madiun Pos di Kota Madiun, Minggu (21/6/2015).

Advertisement

Hal kedua ialah memperjualbelikan musang secara bebas. Menurut Ine, panggilan akrabnya, musang hanya diperbolehkan diadopsi, bukan diperjualbelikan. Pemakaian istilah adopsi ini sebagai bentuk penghormatan bahwa musang layak diperlakukan penuh dengan cinta kasih.

“Kalau mengadopsi kan ada proses perawatan dengan kasih sayang. Kalau menjual belikan ada kesan untuk sebuah komoditas. Dan itu dilarang,” paparnya.

Hal ketiga yang dilarang terkait memelihara musang ialah mengikir atau menumpulkan gigi musang (pangur). Cara ini dianggap sangat tak berperi kehewanan karena membuat sakit musang. Menurut Ine, meski gigi musang cukup tajam sekalipun, tak diperbolehkan seseorang menumpulkan giginya dengan cara dikikir atau pangur.

Advertisement

“Caranya agar tak menggigit ya dilatih dengan kesabaran dan diajak berkomunikasi sehinga benar-benar menjadi binatang jinak,” terangnya.

Hal terakhir yang harus diketahui terkait musang ialah menjaga kebersihan. Musang, betapapun hanya binatang, ia pun harus dimandikan, setidaknya sepekan dua hingga tiga kali. “Kalau setiap harinya cukup dengan dilap memakai tisu basah untuk menjaga kebersihan musang,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif