Jatim
Kamis, 25 Juni 2015 - 06:05 WIB

PDAM SURABAYA : Tambah Air Bersih, Surabaya Bikin Bendungan Wonorejo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos.com/Dok.)

PDAM Surabaya bakal mendapatkan tambahan bahan baku air bersih jika pemkot setempat jadi membangun Bangunan Wonorejo.

Madiunpos.com, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya merencanakan pembangunan pintu air atau bendungan di kawasan Wonorejo untuk meningkatkan kapasitas debit air guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Advertisement

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bendungan tersebut perlu dibuat agar ketika air di sungai Surabaya pasang tidak terbuang sia-sia ke laut. Sehingga, kelebihan debit air tersebut bisa diolah dan dimanfaatkan.

“Nanti saya akan minta Jasa Tirta untuk membuatkan bendungan, karena sekarang ini saja debit air di Surabaya sudah mulai turun,” ujarnya seusai menerima Kunjungan Kerja Komisi II DPD, di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/6/2015).

Risma—sapaan akrab Tri Rismaharini—menjelaskan meski Surabaya sudah memiliki bendungan di pintu air Jagir, namun demi mengantisipasi kebutuhan air bersih warga, maka bendungan tersebut mendesak untuk dibangun.

Advertisement

“Kalau saya tidak memanfaatkan air ini, bodoh sekali. Karena di negara manapun, air itu diolah menjadi air bersih. Selain itu juga untuk mengantisipasi kalau air laut pasang, maka air laut tidak akan naik ke daratan,” imbuhnya.

Selama ini, sambungnya, sekitar 97% air bersih yang diolah PDAM Surya Sembada Kota Surabaya berasal dari sungai di Surabaya dan sisanya berasal dari sumber air Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Air yang diolah tersebut berada di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karang Pilang I, II dan III, serta IPAM Ngagel I, II dan III. Sementara itu, konsumsi air di Surabaya saat ini mencapai atau 180 liter/hari/pelanggan.

Advertisement

Menurut Direktur Utama PDAM Surya Sembada Ashari Mardiono, konsumsi air yang mencapai 180 liter/hari tersebut melebihi batas wajar. Normalnya, konsumsi air yakni sekitar 140 liter/hari/pelanggan. “Maka dari itu dibutuhkan sumber air alternatif lainnya agar kebutuhan warga yang semakin meningkat itu bisa terpenuhi,” katanya.

Namun begitu, lanjut Ashari, sebelum mengeksplorasi sumber air baru tersebut, pemkot akan melibatkan tim ahli untuk melakukan studi kelayakan kualitas air sungai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif