Jatim
Rabu, 12 September 2018 - 08:40 WIB

Pawai Taaruf Warnai Perayaan Tahun Baru Hijriyah di Madiun

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Madiunpos.com, MADIUN &ndash;</strong> Perayaan <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180911/516/939087/ribuan-orang-padati-telaga-ngebel-ponorogo-rayakan-1-sura">Tahun Baru Hijriyah 1440</a> di Kota Madiun diwarnai dengan kegiatan Pawai Ta’aruf 2018, Selasa (11/9/2018). Pawai ini diikuti hampir 3.000 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan di Kota Madiun.</p><p>Dalam pawai untuk merayakan Tahun Baru Hijriyah itu, para peserta pawai menampilkan berbagai penampilan dan kreativitas. Pawai ini juga mengambil nilai-nilai Islam.</p><p>Peserta paling depan yakni dari pelajar TK. Ada belasan lembaga TK yang ikut memeriahkan pawai tersebut. Mereka mengenakan kostum lucu dan islami.</p><p>Selanjutnya di barisan berikutnya ada dari pelajar dari tingkat SD, SMP, sampai SMA. Seluruh lembaga sekolah yang ikut dalam pawai ini ada lebih dari 50 lembaga.</p><p>Pawai Taaruf ini mengambil start dari Masjid Agung Baitul Hakim dan garis finis di depan Balai Kota Madiun. Peserta pawai kemudian melewati Jl. Dr Sutomo, Jl. Jawa, dan Jl. Pahlawan.</p><p>Wali <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180911/516/939021/kota-madiun-dapat-jatah-174-kursi-cpns">Kota Madiun</a>, Sugeng Rismiyanto, mengatakan peserta Pawai Taaruf tahun ini lebih dari 3.000 orang. Peserta pawai ini meningkat dibandingkan tahun lalu.</p><p>"Perayaannya meriah dan pesertanya lebih banyak. Saya mengapresiasi untuk semuanya," ujar Sugeng.</p><p>Masing-masing peserta diberi kebebasan untuk memilih tema. Peserta mengambil tema kerajaan-kerajaan Islam di Tanah Air, walisongo, hingga tokoh Islam di Indonesia. Mereka juga menampilkan berbagai kesenian tari seperti tarian Aceh hingga pencak silat.</p><p>Menurut Sugeng, pawai ini bukan hanya ajang hiburan saja bagi masyarakat, namun juga menjadi media unjuk kebolehan bagi pelajar.</p><p>Para peserta pawai juga mengenakan kostum unik yang ramah lingkungan. Mereka mengenakan kostum yang memanfaatkan daur ulang sampah. Mulai koran bekas hingga bungkus makanan.</p><p>"Kegiatan seperti ini sering digelar di Kota Madiun. Ada beberapa pawai dalam satu tahun. Ke depan pastinya akan terus ditingkatkan," terang dia.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif