SOLOPOS.COM - Polisi dibantu anjing pelacak menyisir Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)
Paskah 2015 disambut Paroki Kepanjen.
Sejumlah jemaat Paroki Kepanjen menyiapkan tempat untuk komuni di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)
Sejumlah persiapan dilakukan jemaat Paroki Kepanjen menyiapkan rangkaian ibadah Paskah 2015 di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/4/2015). Paroki Kepanjen dengan Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria tersebut terbentuk 1815 sebagai paroki dan gereja Katolik pertama di Surabaya.
Jemaat Paroki Kepanjen membersihkan tempat berdoa di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)
Polisi dibantu anjing pelacak menyisir Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)
Polisi dibantu anjing pelacak menyisir Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)
Menjelang rangkaian ibadah Paskah 2015, polisi melakukan sterilisasi tempat ibadah tersebut dari bahan peledak demi mengantisipasi adanya aksi teror. Dalam Liturgi Gereja Katolik, rangkaian ibadah Paskah dikenal sebagai Trihari Suci, yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci (Vigili Paskah)-Minggu Paskah.
Trihari Suci dimulai dengan Ekaristi petang pada Kamis Putih, memuncak pada perayaan Malam Paskah, dan berakhir pada Ibadat Sore Minggu Paskah. Selama tiga hari suci ini, Gereja merayakan misteri terbesar karya penebusan, yakni sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus.
