Jatim
Kamis, 18 Juni 2015 - 13:05 WIB

WABAH MERS : Satu Pasien Suspect MERS Dirawat di RSU dr. Soetomo

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Virus MERS di Korea Selatan (Reuters)

Wabah MERS yang mengguncang Korea Selatan merembet ke Indonesia. RSU dr. Soetomo Surabaya kini merawat 1 Pasien susperct MERS.

Madiunpos.com, SURABAYA – RSU dr. Soetomo menerima satu pasien suspect Middle East Respiratory Symptom Coronavirus (MERS CoV). Pasien tersebut langsung ditempatkan di ruang isolasi khusus.

Advertisement

“Senin [15/6/2015] malam saya dikabari akan ada pasien suspect MERS CoV datang. Selasa [16/6/2015] siang datang,” kata Direktur RSU dr. Soetomo dr. Dodo Anondo MPH, Rabu (17/6/2015).

Dodo mengatakan, pasien suspect MERS CoV itu adalah seorang pria. Namun Dodo mengaku tidak mengetahui namanya. Dodo mengatakan pasien itu dibawa dari RS PHC Surabaya. “Ini pasien MERS CoV pertama yang kami tangani,” ujar Dodo.

Menurut Dodo, pemeriksaan terhadap pasien suspect MERS CoV dilakukan sesuai prosedur yang ada. Akan dilakukan swap atau mengambil lendir dari hidung pasien selama tiga hari berturut-turut. Lendir itu akan dikirim ke laboratorium.

Advertisement

“Kalau negatif, pasien akan dilepas,” pungkas Dodo.

Dari informasi yang dihimpun, awal mula pasien suspect MERS CoV tersebut datang dari seorang wanita berkewarganegaraan asing (WNA) di Pelabuhan Tanjung Perak. Pasien wanita itu bernama Di Jian Lie, 37. Dia adalah ABK MV Scotian Express yang sekitar lima hari lalu bersandar untuk melakukan bongkar muat jagung curah di Dermaga Berlian.

Saat ada laporan seseorang dengan gejala MERS CoV, petugas kesehatan pelabuhan langsung bertindak. Jian Lie langsung dibawa ke RS PHC Surabaya untuk menjalani perawatan.

Advertisement

Karena tidak memiliki fasilitas perawatan khusus, maka Jian Lie segera dibawa ke RSU dr. Soetomo.

MV Scotian Express sendiri ditunda keberangkatannya karena kasus tersebut. Kapal tersebut harus lego jangkar hingga urusan ABK nya yang sakit selesai. Kapal ber ABK 21 orang itu kini lego jangkar di perairan Karang Jamuang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif