Jatim
Kamis, 25 Juni 2020 - 17:05 WIB

Pasien Covid-19 di Ponorogo Sembuh Setelah Jalani 22 Kali Swab

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, PONOROGO -- Seorang pasien positif Covid-19 di Kabupaten Ponorogo dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi di rumah sakit selama tiga bulan. Pasien perempuan berusia 39 tahun ini juga telah menjalani tes swab PCR sebanyak 22 kali sebelum akhirnya dinyatakan negatif Covid-19.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, mengatakan ada dua pasien positif yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada Rabu (24/6/2020). Dua pasien sembuh itu merupakan pasien nomor 05 dan pasien nomor 16.

Advertisement

Pasien nomor 05 terinfeksi Covid-19 pada Kamis (9/4/2020) dan merupakan pasien dari klaster Asrama Haji Surabaya. Sedangkan pasien nomor 16 merupakan seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun. Untuk pasien nomor 14 ini telah menjalani isolasi di rumah sakit selama 2 bulan dan telah menjalani tes swab sebanyak 12 kali.

Tiga Daerah di Madiun Raya Alami Penambahan Pasien Covid-19

Advertisement

Tiga Daerah di Madiun Raya Alami Penambahan Pasien Covid-19

Ipong menjelaskan pasien ini bisa sampai puluhan kali menjalani tes swab karena untuk membuktikan kondisi pasien tersebut.

"Karena hanya dengan tes swab bisa diketahui Covid-19 masih ada atau tidak di dalam tubuhnya. Ketika masih positif, ya dilakukan swab lagi. Sampai mendapatkan hasil negatif dua kali berturut-turut," jelas dia, Kamis (25/6/2020).

Advertisement

Duh, Gadis Cantik Asal Magetan ini Dilaporkan Menghilang

"Tentunya rasanya tidak nyaman. Bahkan nyeri. Itulah yang dialami oleh setiap pasien yang dilakukan pemeriksaan swab," jelas Ipong.

Penderitaan Pasien

Bupati juga meminta masyarakat untuk membayangkan pasien yang sudah menjalani tes swab sebanyak 22 kali dan berbulan-bulan diisolasi di rumah sakit. Pasien positif akan dibatasi semua akses untuk bertemu langsung dengan orang lain bahkan dengan keluarga.

Advertisement

"Pasien hanya bisa berkomunikasi melalui media sosial. Tidak hanya merasakan sakit saat di-swab. Tetapi secara psikis pasti juga tersiksa," jelas Ipong.

Untuk itu, dia meminta masyarakat supaya lebih memerhatikan protokol kesehatan saat menjalani aktivitas di luar. Jangan sampai terinfeksi Covid-19 dan akan menjalani tes swab serta isolasi.

Truk Kontainer Seruduk Pikap lalu Terjun ke Sungai, Dua Sopir Tewas

Advertisement

"Anda yang saat ini masih bebas beraktivitas. Tidak melaksanakan protokol kesehatan, pergi ke tempat-tempat ramai tanpa jaga jarak, tidak pakai masker. Pernahkan Anda membayangkan jika suatu saat Anda yang harus di swab hidung dan tenggorokannya. Dan diisolasi di dalam satu ruangan berbulan-bulan lamanya?" tanya Bupati.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif