Jatim
Selasa, 6 Juli 2021 - 08:43 WIB

Pasien Covid-19 di Madiun Terus Mengalir, Inka Tambah Lagi 1 Kereta Isolasi

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Satu trainset EMT milik PT Inka yang dioperasikan khusus isolasi pasien Covid-19. (Isimewa/Inka)

Solopos.com, MADIUN — Lonjakan kasus Covid-19 di Madiun sulit dikendalikan. Bukan hanya ruang isolasi di sejumlah rumah sakit, kereta medik darurat atau emergency medical train (EMT) milik PT Industri Kereta Api (Inka) juga penuh.

EMT tersebut ditempatkan di kawasan kantor Inka, Jl. Yos Sudarso No. 71, Kota Madiun. Kereta ini dirancang khusus dan dilengkapi sejumlah fasilitas layaknya tempat isolasi pasien Covid-19 di RS.

Advertisement

Direktur Pengembangan PT Inka, Agung Sedaju, mengatakan ada dua trainset EMT yang digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Hal ini karena terjadi kenaikan angka kasus Covid-19 di Madiun.

Dia menuturkan ada 60 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di dua EMT itu. Sebelumnya, hanya diisi 10 sampai 14 pasien Covid-19.

Baca Juga: RSUD Kota Madiun Ubah Bangsal Bedah Jadi Ruang Isolasi

Advertisement

“Sebenarnya EMT ini sudah beroperasi sejak lima bulan lalu. Pada awal pengoperasionanya tidak banyak pasien yang diisolasi di kereta ini. Paling isinya cuma 10 sampai 14 orang. Sehingga terkesan kosong,” kata dia, Senin (5/7/2021).

Kapasitas Bertambah

Namun, kata Agung, dalam dua hingga tiga pekan terakhir ini terjadi lonjakan yang signifikan. Sehingga pihaknya menambah satu trainset EMT supaya bisa menampung pasien Covid-19 lainnya. Dengan dua trainset EMT itu, kapasitas tempat tidur bertambah menjadi 96.

Jika memang kurang, kata dia, Inka juga akan menambah satu trainset EMT lagi untuk isolasi pasien Covid-19.

Advertisement

Baca Juga: Korsleting Listrik, Rumah Kuno Milik PG Kanigoro Madiun Terbakar

Untuk kebutuhan tenaga medis yang bertugasi di EMT, Agung menyampaikan selama ini dibantu Dinas Kesehatan Kota Madiun dengan biaya operasional ditanggung PT Inka. Untuk saat ini, pihaknya sudah bisa merekrut sendiri tiga perawat yang ditempatkan di EMT. Selain itu, Inka juga merekrut satu dokter untuk mengawasi pasien Covid-19 yang dirawat secara jarak jauh.

“Kami berharap para karyawan atau siapa saja yang mungkin masih diberikan kelonggaran secara ekonomi juga dapat bergotong royong untuk operasional EMT ini. Donasi bisa diberikan berupa makanan, alat mandi, hingga uang tunai,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif