Jatim
Sabtu, 3 Januari 2015 - 03:10 WIB

PARTAI DEMOKRAT JATIM : Pak Karwo Dukung Penuh SBY Jadi Ketum Lagi, Inilah Alasannya?

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Soekarwo (JIBI/Solopos/Istimewa)

Partai Demokrat Jawa Timur di bawah Soekarwo menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat lagi. Ingin tahu alasannya?

Madiunpos.com, SURABAYA—Ketua DPW Partai Demokrat Jawa Timur ini memastikan sebanyak 38 DPC Partai Demokrat se-Jatim secara bulat mendukung SBY kembali menjabat sebagai orang nomor satu di Partai Demokrat.

Advertisement

“Silahkan bagi kader yang mau maju dan mencalonkan ketua umum. Tapi, khusus Jatim sudah pasti mendukung SBY,” kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (2/1/2015) seperti dikutip Kantor Berita Antara.

Menurut Gubernur Jatim dua periode ini, SBY bukan sekadar tokoh sentral. Mantan presiden satu dasawarsa itu, kata Soekarwo, juga dinilai sudah tidak memiliki ambisi dan kepentingan selain untuk membesarkan partai.

Advertisement

Menurut Gubernur Jatim dua periode ini, SBY bukan sekadar tokoh sentral. Mantan presiden satu dasawarsa itu, kata Soekarwo, juga dinilai sudah tidak memiliki ambisi dan kepentingan selain untuk membesarkan partai.

“Sehingga, tenaganya akan fokus dan total ke partai,” tegasnya.

Soekarwo juga menyampaikan bahwa sikap DPD Partai Demokrat Jatim mendapat dukungan positif dari daerah-daerah lainnya.

Advertisement

Terkait suksesi Ketum Partai Demokrat, Soekarwo, mengaku akan mengirim surat secara resmi kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan bulan ini.

Isi surat itu ialah mengusulkan untuk mempercepat pelaksanaan kongres partai berlambang sedan mercy itu dari semula Mei 2015 menjadi awal Februari 2015.

“Surat usulan secara resmi kami kirim ke Ketua Umumusilo Bambang Yudhoyono DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan bulan ini,” ujarnya.

Advertisement

Sikap Demokrat Jatim ini, kata dia, didasarkan pada Pilkada yang mayoritas digelar pada pertengahan hingga akhir tahun 2015.

Soekarno mengaku khawatir jika kongres tetap digelar Mei, maka waktunya terbatas untuk melakukan persiapan maupun koordinasi internal.

“Harus ada Tim tujuh ditambah prosesnya yang panjang. Belum lagi masa kampanye dan sebagainya,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif