SOLOPOS.COM - Surabaya Vaganza atau Parade Bunga dan Budaya di Kota Surabaya pada 2022. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Solopos.com, SURABAYA — Parede Bunga dan Budaya atau dikenal Surabaya Vaganza akan digelar pada Sabtu (27/5/2023). Parade Bunga dan Budaya ini digelar untuk menyambut Hari Jadi ke-730 Kota Surabaya.

Namun, dalam pelaksanaannya besok, Pemkot Surabaya akan memasang barikade atau pembatas di sepanjang jalan yang akan dilalui parade tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Pemasangan barikade bertujuan untuk memberikan ruang supaya hasil karya peserta bisa dinikmati secara bersama-sama,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya M. Fikser di Surabaya, Jumat (26/5/2023).

Fikser menuturkan saat kegiatan berlangsung di dalam lokasi tidak ada petugas. Sedangkan petugas akan bergeser ke luar barikade. Petugas akan berada di sepanjangluar barikade.

Ia menambahkan, pemasangan barikade sebetulnya sejak dahulu telah dilakukan dalam berbagai kegiatan termasuk Surabaya Vaganza. Hanya saja ketika dulu, pemasangan barikade tidak sepanjang pada pelaksanaan Surabaya Vaganza tahun 2023.

“Jadi dahulu di titik-titik yang tidak ada barikade itu tidak bisa dinikmati karena warga berjubel. Dahulu kita juga banyak menemukan persoalan di sana yang tidak dimuat di media. Ada yang pingsan, ada anak terpisah dengan ibunya. Jadi nanti kami coba atur lebih baik, sehingga warga tidak berkumpul hanya satu titik dan bisa merata,” ujarnya.

Hal sama juga dikatakan Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Surabaya, Irna Pawanti. Dia menjelaskan, pemasangan barikade bertujuan agar seluruh warga yang hadir bisa menikmati bersama. Sekaligus pula supaya pelaksanaan parade bisa berjalan dengan tertib dan lancar.

“Jadi kami tata pengamanan dengan semanusiawi mungkin. Pemasangan barikade itu supaya bisa tertib, sehingga warga yang datang, baik anak-anak atau sudah sepuh, tidak bercampur baur sehingga terkontrol,” kata Irna.

Untuk mendukung kelancaran pengamanan, pihaknya juga berkolaborasi dengan sejumlah instansi terkait yakni, Kepolisian, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pemadam Kebakaran hingga Dinas Kesehatan.

“Akan ada 15 titik penyekatan dan 23 titik untuk pengamanan. Ke 23 titik [pengamanan] ini gunanya untuk mengatur jalur warga,” ujar dia.

Irna membeberkan  15 titik lokasi penyekatan tersebut di antaranya, Jalan Genteng Kali, Jalan Tunjungan, Jalan Praban Sisi Barat, Jalan Tanjung Anom, Jalan Genteng Besar, Jalan Kenari, U-Turn Embong Malang, U-Turn Gubernur Suryo, Taman Apsari Sisi Barat, Kantor Pos Taman Apsari, Air Mancur Alun-alun, Jalan Yos Sudarso, Jalan Pahlawan serta Jalan Kramat Gantung.

“Jadi nanti akan dipasang barikade tapi tetap ada di tikungan tertentu yang tidak ada barikadenya untuk akses warga dan itu sebagai fungsi kontrol. Intinya tidak membuat warga terkumpul di [satu titik] sisi luar,” kata Irna.

Dia memastikan pemasangan barikade ini bukan untuk membedakan. Namun, ditujukan supaya jalannya Parade Bunga dan Budaya berjalan dengan tertib. Termasuk agar para peserta parade tidak bercampur dengan warga atau penonton.

“Jadi kami akan ada barikade dalam rangka bukan membedakan, tetapi membuat tertib sehingga semua sama-sama bisa melihat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya