Jatim
Senin, 2 November 2015 - 04:05 WIB

PANEN RAYA NGAWI : Dari Ngawi, Menristekdikti Dorong Pertanian Organik

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menristekdikti Muhammad Nasir bersama pejabat di lingkungan UNS Solo dan Pemkab Ngawi secara simbolis melakukan kegiatan Panen Raya Padi Organik di Desa Duyung, Kecamatan Gerih, Ngawi, Sabtu (31/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Panen Raya Ngawi menginspirasi Menristekdikti Mohamad Nasir mendorong pengembangan pertanian organik.

Madiunpos.com, JAKARTA — Panen raya Ngawi tampaknya memantapkan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong pengembangan pertanian organik yang telah berhasil di Ngawi itu ke seluruh Indonesia.

Advertisement

Pertanian organik di Ngawi yang digagas Komunitas Ngawi Organik Center (KNOC) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu adalah hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terbaru untuk mendukung kesejahteraan petani.

Nasir, dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Antara di Jakarta, Minggu (1/11/2015), mengatakan para petani akan sejahtera bila selalu menggunakan teknologi terbaru. Apabila para petani menggunakan bahan organik, maka para petani tidak perlu memusingkan lagi kesediaan pupuk anorganik karena dengan bahan organik hal tersebut sudah terselesaikan dengan baik.

Advertisement

Nasir, dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Antara di Jakarta, Minggu (1/11/2015), mengatakan para petani akan sejahtera bila selalu menggunakan teknologi terbaru. Apabila para petani menggunakan bahan organik, maka para petani tidak perlu memusingkan lagi kesediaan pupuk anorganik karena dengan bahan organik hal tersebut sudah terselesaikan dengan baik.

Terkait penelitian, menurut Nasir, hasil-hasil riset yang dilakukan harus dimanfaatkan masyarakat, tidak hanya inovasi pada produk untuk nilai tambah, tetapi juga untuk menambah kualitas masyarakat. Semua riset yang ada di Perguruan Tinggi akan terus didorong untuk selalu dikembangkan ke arah inovasi.

Sementara untuk anggaran, ia mengatakan, saat ini, komposisi anggaran penelitian dan pengembangan dari negara masih besar dibandingkan pihak swasta. Sementara di luar negeri industri yang lebih banyak mendukung penganggaran riset. “Kami sedang meminta industri untuk memberikan kontribusinya terhadap riset,” ujar dia.

Advertisement

“Ke depan para petani harus berpikir lebih terbuka dan luas, teknologi terbarulah yang membuat kesejahteraan para petani juga meningkat. Saya sangat mengapresiasi para peneliti dari UNS untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan teknologi serta inovasi,” ujar dia.

UNS dan Pemkab Ngawi membuat Komunitas Ngawi Organik Center (KNOC) yang merupakan kerja sama penelitian di bidang keasaman tanah dan produksi pertanian. Pada 2015, KNOC telah mengajukan 6 ha lahan tambahan di Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo, dan rencananya akan diperluas menjadi 20 ha pada 2016 mendatang.

Melalui dukungan dari berbagai pihak, KNOC telah tersertifikasi SNI.

Advertisement

Hidupkan Tanah Mati
Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan program ini adalah salah satu program yang tujuannya adalah menghidupkan kembali tanah yang sudah mati sehingga menjadi produktif.

“Para petani kami bina dan latih, sehingga mereka dapat percaya diri untuk mendapatkan hasil pertanian yang baik dari tanah yang mungkin tadinya dianggap sudah mati. Kami selalu siap untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia,” katanya.

Dalam kegiatan panen raya di Ngawi, Jawa Timur, Menristekdikti juga bertemu dengan para petani kelompok binaan Fakultas Pertanian UNS yang menampilkan hasil produk beras organik yang menggunakan mikroorganisme lokal (MOL) dengan System Rice Intensification (SRI).

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif