Gubernur Jatim menyerukan pengiriman air ke daerah kekeringan.
Madiunpos.com, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo meminta kepala daerah yang wilayahnya terdampak kekeringan segera menyampaikan surat menyebutkan daerahnya darurat kekeringan.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo juga menyerukan pengiriman air bersih ke kabupaten/kota yang terdampak kekeringan untuk memudahkan masyarakat memperlancar aktivitasnya sehari-hari.
“Air bersih sangat penting untuk warga dan diharapkan segera dikirim ke daerah terdampak,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (6/9/2017).
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut memerinci, dari 422 desa di 27 kabupaten yang mengalami kekeringan, terdapat 201 desa yang harus dilakukan pengiriman air karena berbagai kendala teknis.
“Yang daerahnya harus dikirimi air karena tidak dimungkinkan dibuatkan sumur bor, pipanisasi, ataupun karena wilayahnya yang terpencil. Sedangkan, daerah lainnya masih bisa dilakukan rekayasa teknis,” ucap dia.
Berdasarkan Surat BMKG Nomor KT.304/946/MJUD/IX/2017 tertanggal 4 September 2017, bulan ini merupakan puncak musim kemarau dengan akumulasi curah hujan berkisar antara 0-100 mm.
Sedangkan, pada Oktober sebagian kecil wilayah di Jatim, khususnya bagian selatan sudah mulai memasuki musim hujan dengan curah hujan berkisar antara 0-400 mm.
“Berdasarkan surat tersebut, musim kemarau terjadi di sebagian wilayah pada pertengahan Agustus dan puncaknya pada September,” kata Kepala Biro Humas Pemprov Jatim Benny Sampir Wanto.
Kemudian, lanjut dia, pada Oktober sudah memasuki masa transisi atau Pancaroba, dan November sudah mulai musim hujan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
