SOLOPOS.COM - Pemulangan warga eks Gafatar di Blitar, Senin (25/1/2016) dini hari. (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Ormas Gafatar melibatkan 51 warga Blitar.

Madiunpos.com, BLITAR — Sebanyak 27 jiwa warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang disebut sebagai mantan aktivis organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menambah jumlah eks Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan Kini totalnya sudah 51 jiwa.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ini yang dipulangkan adalah gelombang kedua, sebelumya ada 24 jiwa yang sudah dipulangkan,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Blitar Mujianto di Blitar, Rabu (27/1/2016).

Ia mengatakan, warga yang dipulangkan itu dari lima kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar, yaitu Sanan Kulon, Nglegok, Kademangan, Selopuro, serta Bakung. Mereka datang ke Blitar pada Selasa (27/1/2016) malam.

Mujianto juga mengatakan pemerintah tidak langsung memulangkan warga mantan pengikut ormas Gafatar itu. Selain karena datangnya hampir tengah malam, mereka juga capai, sehingga dianjurkan untuk istirahat terlebih dahulu.

Pemda, kata dia, lagi ini melakukan pendataan identitas warga mantan anggota ormas Gafatar tersebut. Pendataan itu untuk memudahkan memulangkan warga bersangkutan.

“Kami beri mereka pengarahan sambil diidentifikasi lalu akan dipulangkan sesuai dengan alamat. Ini dari camat sebagian juga sudah datang, mereka membantu dan mengawal pemulangan,” ujarnya.

Ditolak?
Pihaknya sengaja melibatkan dari perangkat kecamatan setempat untuk membantu memberikan pendampingan pada warga, terutama mengantisipasi penolakan. Sebab, jika ada kejadian tersebut, pemerintah juga merasa bertanggung jawab untuk melindungi masyarakatnya.

“Nanti biar mereka bisa kembali ke masyarakat, biar interaksi. Pembinaan juga dilakukan untuk anak-anak, nanti dari dinas pendidikan akan mendata kembali, agar mereka juga bisa sekolah kembali di dekat rumahnya,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Blitar sebelumnya sudah menyiapkan segala keperluan untuk penjemputan warga di kabupaten yang dipulangkan. Warga mantan pengikut Gafatar itu diangkut dengan bus, dan mendapatkan kawalan dari pemerintah serta dari polisi. Pemerintah juga berjanji memberikan jalan keluar bagi warga mantan pengikut Gafatar tersebut untuk memperoleh pekerjaan.

Sebelumnya, sebuah permukiman yang disebut didiami oleh warga mantan pengikut Gafatar di Desa Moton, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dibakar massa pada Selasa (19/1) petang sekitar pukul 15.20 waktu setempat. Kampung itu dihuni ratusan orang dari berbagai daerah di Indonesia. Di daerah itu, pengikut Gafatar diketahui disediakan lahan sekitar 5.000 hektare yang akan dikelola anggotanya sebagai lahan pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya