SOLOPOS.COM - Dandim 0803/Madiun Letkol (Inf) Rahcman Fikri memberikan penjelasan kepada wartawan terkait organisasi kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Makodim 0803/Madiun, Kamis (14/1/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Ormas Gafatar di Kota Madiun maupun Kabupaten Madiun disebutkan Komandan Kodim (Dandim) 0803/Madiun sudah menghilang.

Madiunpos.com, MADIUN — Komandan Kodim (Dandim) 0803/Madiun, Letkol (Inf) Rahcman Fikri, mengimbau warga Kota Madiun maunpun Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) tidak terlalu panic menyingkapi isu keberadaan organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Saya mengimbau kepada warga Madiun agar tidak panik dengan adanya ormas Gafatar. Para pentolan ormas Gafatar Madiun sudah tidak lagi di sini,” kata Rahcman Fikri saat dijumpai wartawan di Makodim 0803/Madiun, Kamis (14/1/2016).

Rahcman Fikri tidak menampik ormas Gafatar pernah eksis di Madiun. Namun demikian, menurut dia, ketua maupun sekertaris Gafatar Madiun kini sudah menghilang atau tidak lagi berada di wilayah Madiun.

Rahcman Fikri menyebut ormas Gafatar Madiun bisa dikatakan sudah mati. Meski demikian, Dandim Madiun menyatakan tetap akan mengantisipasi kemungkinan berkembangnya paham melenceng di Madiun.

“Kami tetap mengantisipasi agar ormas dengan paham melenceng tidak berkembang bebas di Madiun. Kami rutin berkunjungan ke sejumlah tokoh agama dan pondok pensantren sebelum isu atau keberadaan ormas Gafatar booming seperti saat ini,” ujar Rachman Fikri.

Diharamkan
Rachman Fikri menceritakan ormas Gafatar sempat eksis di Madiun beberapa tahun lalu, mulai sekitar 2012. Menurut dia, ormas yang sudah diharamkan di sejumlah wilayah di Indonesia tersebut beberapa kali melakukan kegiatan atau aksi sosial di berbagai wilayah di Kota Madiun maupun Kabupaten Madiun.

“Dua orang warga Desa Mojorayung, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun juga diketahui sudah menghilang tanpa kabar sejak pertengahan 2015. Kedua warga ini diindikasikan terlibat dalam ormas Gafatar,” papar Rachman Fikri.

Ormas Gafatar berdasarkan catatan Madiunpos.com beberapa kali dilibatkan institusi sipil dan militer Madiun Raya dalam aksi sosial massal. Gafatar memang terbilang getol dalam aktivitas semacam itu. Tetapi, karena permohonan pendaftaran organisasi mereka tak diluluskan Kementerian Dalam Negeri, maka ormas itu lalu membubarkan diri atas inisiatif sendiri karena menghormati ketentuan perundangan Republik Indonesia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya