SOLOPOS.COM - Ilustrasi cek kesehatan. (Facebook.com)

Ormas Gafatar terpantau aktif melakukan kegiatan sosial di Jatim, namun Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemprov Jatim menyebut organisasi itu belum terdaftar.

Madiunpos.com, MADIUN — Organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang terpantau aktif melakukan kegiatan sosial di Jatim, pernah mengajukan permohonan audiensi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemprov Jatim, namun belum terlaksana hingga kini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Karena itulah, kata Kepala Bidang Integrasi Bakesbangpol Jatim Cahyo Widodo, ormas Gafatar itu belum terdaftar sebagai organisasi di Jawa Timur. “Kalau di Jatim, Bakesbangpol belum terdaftar. Dulu pernah mengajukan audiensi tapi belum terlaksana,” ujar Cahyo Widodo ketika dimintai konfirmasi wartawan di Surabaya, Rabu (13/1/2016).

Kantor Berita Antara, Rabu, juga memastikan eksistensi ormas Gafatar tersebut di wilayah Jawa Timur. Berdasarkan penelusuran wartawan Surabaya, DPD Gafatar berkantor di belakang kantor Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Surabaya, kawasan Jl. Bendul Merisi, tepatnya di Jl. Tales II/12, Surabaya.

Dikaji Bakesbangpol

Kantor DPD Gafatar berada persis di belakang kantor Dekopin Surabaya, kawasan Jl. Bendul Merisi, tepatnya di Jl. Tales II/12, Surabaya. (JIBI/Solopos/Antara/Laily Widya)

Kantor DPD Gafatar berada persis di belakang kantor Dekopin Surabaya, kawasan Jl. Bendul Merisi, tepatnya di Jl. Tales II/12, Surabaya. (JIBI/Solopos/Antara/Laily Widya)

Terkait keberadaan ormas Gafatar yang belakangan hari ini menjadi sorotan karena dituding sebagai penyebab adanya sejumlah orang hilang, Bakesbangpol Pemprov Jatim menurut Cahyo Widodo, tengah melakukan kajian. Terkait warga Jatim yang dikabarkan hilang, Bakesbangpol Jatim juga tengah melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan instansi terkait.

“Kalau memang ada warga yang hilang bisa melaporkannya, kemudian kami akan koordinasi dengan Forpimda, TNI/Polri, MUI,  dan semua instransi yang berkaitan,” ucapnya.

Kiai Diminta Waspada
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta kepada kiai atau ulama agar mewaspadai gerakan ekstrimisme yang saat ini masuk di Indonesia. Kewaspadaan tersebut, kata dia, sangat beralasan, mengingat banyak organisasi yang menyampaikan ajaran menyimpang dari akidah Islam.

“Macam-macam aliran dan keyakinan muncul. Mungkin zaman dahulu tertutup, namun semenjak era demokrasi ini mulai bermunculan. Aliran-aliran agama yang ekstrem inilah membuat keresahan di kalangan masyarakat,” katanya.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, menjelaskan saat ini muncul isu yang berkembang dan menjadi konsumsi publik Tanah Air, seperti adanya gerakan Gafatar yang meresahkan masyarakat. “Itu adalah salah satu aliran baru yang gerakannya sedang diamati oleh MUI,” kata mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya