SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumbang darah massal ormas Gafatar di Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Organisasi kemasyarakatan (ormas) Gafatar yang telah berubah nama menjadi Negara Karunia Semesta Alam (NKSA) dikabarkan hidup juga di Desa Tirom, Kecamatan Nglames, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim).

Madiunpos.com, MADIUN — Pengguna akun Facebook Bang Maiil mengunggah tautan berita di grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun), Senin (11/1/2016) pukul 21.40 WIB. Tautan berita dari laman Jawapos.com tersebut mengabarkan Dokter Rica Tri Handayani yang sedang menjadi buah bibir karena menghilang secara tiba-tiba bersama anaknya, Zafran Ali Wicaksono akhirnya ditemukan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dokter cantik itu ternyata bergabung dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah berganti nama menjadi Negara Karunia Semesta Alam (NKSA). “Setahu saya di wilayah Madiun ormas Gafatar ada di wilayah [Desa] Tiron, [Kecamatan] Nglames, [Kabupaten] Madiun.. Dan mungkin bila ada pengikut dr Gafatar di sini bisa ikut memberikan opininya [soal keiikutsertaan Dokter Rica Tri Handayani dengan ormas NKSA],” tulis Bang Maiil membersamai tautan berita.

Pantauan Madiunpos.com di Facebook, Selasa (12/1/2016) pagi, tautan berita Dokter Rica Tri Handayani ditemukan bergabung dengan NKSA tersebut telah disukai 17 akun Facebook dan mendapat 22 komentar. Sebagian besar komentar berupa pertanyaan terkait kegiatan ormas Gafatar atau yang telah berubah nama menjadi NKSA. “Gafatar niku ormas nopo nggih,,,” tulis pemilik akun Facebook Aan Syafii di dalam kolom komentar.

Keblinger Pintar?
Pengguna akun Facebook Zumar menyesalkan Dokter Rica Tri Handayani sempat menghilang tanpa pamit suaminya karena bergabung dengan ormas Gafatar atau NKSA. “Oalah… Pinter kok ilang buu…,” tanggap Zumar. Senada, pemilik akun Facebook Afandi Muhammad menyesalkan aksi Dokter Rica Tri Handayani yang pergi bergabung dengan Ormas Gafatar atau NKSA. “Akeh wong pinter tp podo keblingerr,” komentar Afandi Muhammad.

Namun, ada juga member Paguma yang dengan penuh prasangka menganggap ormas Gafatar alias NKSA sebagai penista agama alias ajaran sesat dalam agama Islam. Pengguna akun Facebook Ugik Sugiarto misalnya, menyarankan agar masyarakat yang menyaksikan kegiatan atau kehidupan ormas Gafatar atau NKSA melapor ke MUI. “Saran ajj mas… Klau di sekitare daerahnya ada ormas Gafatar mohon diinfokan ke MUI setempat gih… Ben bisa dicegah sedini mungkin,” papar Ugih Sugiarto.

Berdasarkan penelusuran Madiunpos.com, laman Okezone.com, Jumat (30/1/2015), pernah memberitakan ormas Gafatar hangat dibicarakan karena dituding membawa ajaran sesat dalam perilaku pengurus dan anggotanya. Namun, hal tersebut dibantah Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gafatar Provinsi Maluku Utara, Rudy Hadi. “Tidak [sesat]. Sudah jelas ideologi dan asas kami adalah Pancasila. Visi kamu adalah terwujudnya masyarakat bangsa dan negara yang damai dan sejahtera di bawah naungan Tuhan Yang Maha Esa, bagaimana mungkin disebut menistakan agama?” tanya Rudy Hadi.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya