SOLOPOS.COM - Ilustrasi razia kendaraan bermotor saat Operasi Zebra (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Operasi Zebra 2015 yang digelar Satlantas Polres Ngawi membuktikan ketidak tertiban pelajar setempat.
Madiunpos.com, NGAWI — Jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi, Jawa Timur menemukan fakta pengendara sepeda motor sebagai kalangan terbanyak pelanggaran ketertiban berlalu lintas. Fakta itu terungkap dalam pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2015 di wilayah setempat.
“Pelanggar terbanyak adalah pengendara sepeda motor. Dari para pengendara motor tersebut, paling banyak adalah kalangan pelajar,” ujar Kanit Turjawali Satlantas Polres Ngawi AKP Agus Maryanto di Ngawi, Jumat (30/10/2015).
Menurut dia, selama sepekan digelar Operasi Zebra Semeru 2015, sejak Kamis (22/10/2015), jumlah pelanggaran pengendara sepeda motor sudah mencapai 800 pelanggaran. “Dari jumlah 800 pelanggaran tersebut, pelanggaran oleh pengendara sepeda motor mencapai 83%.”
Di antaranya adalah pelanggaran tidak memakai helm, tidak dilengkapi surat-surat penting seperti SIM ataupun STNK, serta tidak menyalakan lampu saat siang hari. “Selain itu juga melanggar rambu lalu lintas, seperti menerobos lampu merah ataupun melawan arus kendaraan dan melanggar marka jalan,” paparnya.
Pihaknya memperkirakan jumlah pelanggaran masih akan terus bertambah hingga Operasi Zebra Semeru 2015 berakhir nanti. Sesuai jadwal, Operasi Zebra Semeru 2015 berlangsung hingga Rabu (4/11/2015) mendatang.
Operasi tersebut tidak hanya dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas, tapi juga melibatkan TNI dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) setempat.
Agus Maryanto menambahkan, Operasi Zebra Semeru 2015 dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi perarutan saat berlalu lintas. Selain itu, Operasi Zebra juga untuk mengurangi angka kecelakaan yang sering terjadi di jalur jalan Ngawi-Solo, Ngawi-Bojonegoro, dan Ngawi-Madiun yang sering terjadi dan menimbulkan korban jiwa.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya