Jatim
Selasa, 22 Maret 2016 - 01:05 WIB

OPERASI SIMPATIK 2016 : Pelanggar Lalu Lintas Didominasi ABG

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Operasi Simpatik 2016 di Tulungagung mencatat pelanggaran terbanyak oleh ABG.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG – Kepolisian Resor Tulungagung mencatat pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, didominasi kelompok remaja usia 16-20 tahun.

Advertisement

Hal itu mengacu hasil Operasi Simpatik 2016 yang dilakukan jajaran Satlantas Polres Tulungagung selama periode 1-21 Maret 2016 di sejumlah jalan protokol setempat.

“Pengendara ABG [anak baru gede] yang paling mendominasi, terutama karena mereka rata-rata belum memiliki SIM [surat izin mengemudi],” kata Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Fahrian Saleh Siregar, dalam jumpa pers di Mapolres Tulungagung, Senin (21/3/2016).

Advertisement

“Pengendara ABG [anak baru gede] yang paling mendominasi, terutama karena mereka rata-rata belum memiliki SIM [surat izin mengemudi],” kata Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Fahrian Saleh Siregar, dalam jumpa pers di Mapolres Tulungagung, Senin (21/3/2016).

Berdasar data Satlantas, jumlah pelanggar lalu lintas usia ABG itu tercatat sebanyak 290 pengendara, sementara untuk kelompok usia 21-25 tahun sebanyak 128 pelanggar.

Kelompok pengendara usia 26-30 tahun juga masih banyak yang terjaring razia karena melakukan pelanggaran di kawasan tertib lalu lintas, namun jumlahnya hanya 108 orang/pengendara, jauh di bawah kelompok usia ABG.

Advertisement

Fahrian mengatakan Operasi Simpatik 2016 yang digelar jajarannya saat ini difokuskan di 12 titik kawasan tertib lalu lintas (KTL) dalam kota, antara lain jalan Ahmad Yani Timur, Ahmad Yani Barat, Teuku Umar, jalur menuju Pasar Ngemplak, jalan Sudirman dan sejumlah jalur protokol dalam kota lainnya.

“Tahun lalu operasi simpatik lebih mengedepankan sosialisasi dan sedikit penindakan dengan perbandingan 90 berbanding 10 persen,” ungkap dia.

Fahrian menambahkan operasi simpatik tahun ini lebih mengedepankan penindakan terhadap pelanggar dengan asumsi 90 persen. “Sekitar 10 persen sisanya kami beri teguran atau semacam peringatan,” kata Fahrian.

Advertisement

Selain penataan kawasan tertib lalu lintas, lanjut dia, operasi simpatik yang dilakukan jajaran satlantas juga bertujuan mengevaluasi titik-titik penyebab kemacetan, seperti karena parkir yang semrawut maupun aktivitas pedagang di jalur Pasar Ngemplak.

Secara keseluruhan, Fahrian memaparkan hasil operasi simpati 2016 di seluruh wilayah hukum Polres Tulungagung selama kurun tanggal 1-21 Maret 2016 berhasil menjaring 1.223 pelanggar lalu lintas.

Dari jumlah itu, kata dia, sebanyak 1.004 pelanggar diberi surat tilang (bukti pelanggaran) sementara 219 sisanya hanya diberi teguran karena kesalahan dianggap tidak fatal.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif