SOLOPOS.COM - Pasar Murah yang digelar Pemkot Kediri sebagai operasi pasar aneka kebutuhan pokok masyarakat demi menekan harga pasar yang melambung menjelang libur Hari Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, Jumat (18/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Asmaul Chusna)

Operasi Pasar yang digelar Pemkot Kediri untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok direspons positif oleh warga.

Madiunpos.com, KEDIRI — Pemerintah Kota Kediri melalui Disperindagtamben dan TPID mengagendakan penyelenggaraan Pasar Murah Menjelang Hari Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 sebagai wujud operasi pasar demi menekan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar setempat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Operasi pasar yang menjual beragam bahan pokok kebutuhan sehari-hari itu dijadwalkan berlangsung sepekan penuh. “Kami lakukan satu pekan penuh dengan lokasi di kantor kelurahan dan berganti-ganti,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota kediri Dwi Rachman di Kediri, Jumat (18/12/2015).

Ia mengatakan, kegiatan operasi pasar itu sudah dimulai sejak awal pekan lalu dan direncanakan berakhir Senin (21/12/2015). Selama kurun waktu tersebut, operasi pasar dinilai cukup positif.

Ia mengatakan, animo masyarakat selama operasi pasar berlangsung cukup baik. Hal itu, menurutnya, terlihat dari senantiasa habisnya barang yang dijual dalam pelaksanaan operasi pasar. Sejumlah barang yang dibawa seperti beras, minyak goreng, telur, serta gula pasir.

Ia juga mengatakan, harga barang-barang yang dijual selama operasi pasar jauh di bawah harga normal. Untuk beras dengan kualitas terbaik misalnya, dijual dengan harga Rp46.000/5 kg, padahal harga di pasar lebih dari Rp50.000. Harga gula pasir dengan kualitas premium Rp9.000/kg, minyak goreng dijual dengan harga Rp17.500/2 liter, dan telur dijual dengan harga Rp18.000/kg.

Untuk barang yang dibawa saat operasi pasar, Dwi mengatakan sangat banyak. Misalnya untuk minyak goreng sampai 15 dus dengan masing-masing dus berisi enam bungkus, untuk beras distok 150 bungkus isi 5 kg, gula pasir 100 kg, dan telur 60 kg.

“Selisih harga dengan yang dijual di pasar sangat besar, bisa sampai Rp3.000. Tujuan kami, memastikan agar harga pokok bisa menjadi lebih stabil mendekati akhir tahun,” ujarnya.

Operasi Pasar Pemprov
Ia mengaku belum ada instruksi lagi untuk memperpanjang operasi pasar yang diselenggarakan Pemkot Kediri itu. Namun, selain pemkot, pemerintah provinsi juga mengadakan operasi pasar serupa. Operasi pasar oleh pemerintah provinsi bahkan dilakukan sampai Kamis (24/12/2015), dengan melibatkan Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Kediri.

Barang yang dijual di operasi pasar pemerintah provinsi itu, kata dia, juga beragam, mulai tepung, minyak goreng, gula pasir, dan beras. Seluruh barang itu kualitasnya juga terbaik.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri, optimistis inflasi di Kota Kediri dapat ditekan, bahkan di bawah sasaran inflasi nasional. Hal itu dievaluasi dari relatif stabilnya berbagai bahan yang dihitung sebagai penyumbang inflasi, baik bahan pokok serta berbagai kebutuhan masyarakat lainnya.

“Saya melihat lebih optimistis. Dari sisi permintaan daya beli melemah terkait ekonomi melambat, pasokan juga cukup tidak ada pergerakan harga yang diatur pemerintah (misalnya bensin, solar). Nuansanya lebih positif,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Djoko Raharto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya