Jatim
Sabtu, 30 Januari 2021 - 00:30 WIB

Ngeri! Tanah di Desa Munggung Ponorogo Merekah

Abdul Jalil  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Api munculdari rekahan tanah milik Bonatun, di Dusun Ringinsurup, Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Kamis (26/9/2019). (Detik.com)

Solopos.com, PONOROGO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo memantau lokasi kejadian rekahan tanah di Dusun Munggur, Desa Munggung, Kecamatan Pulung. Lebar rekahan tanah di desa tersebut antara 1 cm hingga 7 cm.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, mengatakan rekahan tanah di Dusun Munggur ini terjadi sejak tiga pekan lalu. Akibat kejadian ini terjadi penurunan tanah antara 10-15 cm di sejumlah titik.

Advertisement

Rekahan ini terjadi di areal persawahan hingga ke jalan desa dan ke sejumlah rumah warga di Desa Munggung. Diperkirakan panjang rekahan ini mencapai 400 meter.

Baca juga: Heboh Bara Api Muncul Dari Bawah Tanah Ponorogo

Budi memperkirakan rekahan ini terjadi akibat guyuran air hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Di bagian atas, rumah yang dilewati rekahan ini ada enam rumah. Sejauh ini tidak ada dinding rumah yang rusak atau retak akibat kondisi ini. Sedangkan di bagian bawah ada sekitar 15 rumah yang berada di skeitar rekahan tanah.

Advertisement

Dia menyampaikan yang perlu mendapatkan perhatian adalah rumah-rumah yang berada di sekitar rekahan dan di bawha tebing yang cukup curam. “Sebagai antisipasi, kita sudah melakukan penutupan rekahan dengan tanah. Ini agar rekahan tidak kemasukan air hujan dan tidak semakin lebar,” jelas Budi, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Pohon Tumbang Tewaskan Pengendara Motor, Ini Tindakan Pemkab Sragen

Pernah Terjadi 2019

Saat ini, di sejumlah titik rekahan dipasang alat sederhana untuk memantau pergerakan tanah. Pihaknya secara berkala akan melakukan pemantauan di lokasi.

Advertisement

Masyarakat yang tinggal di dekat lokasi rekahan juga diberi sosialisasi terkait keadaan itu. Kemudian hal-hal apa yang harus dilakukan bila terjadi kondisi yang memburuk. Warga bisa mengungsi ketika kondisinya semakin memburuk. Titik pengungsian telah ditentukan bersama perangkat desa.

Kejadian rekahan tanah di Ponorogo bukan kali pertama. Karena pada 2019 terjadi rekanan tanah di lahan milik Bonatun, warga Dusun Ringinsurup, Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Lahan yang pernah digunakan untuk segala macam keperluan tersebut luasnya sekitar 70 meter persegi.

"Tanah ini sama pemilik awal pernah dikeruk untuk pembuatan genting pada 2011. Ngeruk-nya sedalam 2 meter," ujar Senen, 65, kerabat Bonatun, seperti dikutip detik.com, Kamis (26/9/2019).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif