SOLOPOS.COM - Sejumlah perahu nelayan Pacitan tampak terdampar di bibir pantai kala beberapa nelayan berjalan kaki sambil membawa perbekalan untuk bersiapan melaut di Pelabuhan Tawangsari, Pacitan, Jawa Timur, Jumat (4/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Nelayan Pacitan berharap pemerintah segera menangani pendangkalan Pantai Tawangsari.

Madiunpos.com, PACITAN — Nelayan mengeluhkan pendangkalan pantai Pelabuhan Tradisional Tawangsari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pendangkalan itu sejatinya sudah terjadi selama bertahun-tahun, namun hingga kini belum ada tanda-tanda pemerintah akan menanganinya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Pendangkalan ini sudah terjadi bertahun-tahun dan kami berharap pemerintah tanggap dengan melakukan upaya normalisasi,” ujar Juni, seorang nelayan setempat, sebelum berangkat mencari ikan, Senin (7/9/2015).

Juni yang warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo itu mengungkapkan, aspirasi normalisasi pelabuhan telah berulang kali disampaikan kepada pemerintah daerah maupun dinas kelautan dan perikanan. Nyatanya, hingga saat ini, lanjut dia, tak ada satupun tanda permohonan itu bakal dikabulkan.

Akibat pendangkalan itu, nelayan Pacitan harus lego jangkar kapal hingga radius hampir 1 km dari bibir pantai. Saat air pasang, kapal-kapal nelayan setempat yang rata-rata jenis gapangan dengan kapasitas muat 3-5 ABK/nelayan itu bisa menepi hingga bibir pelabuhan. Namun saat air laut kembali surut, puluhan bahkan ratusan kapal yang telanjur lego jangkar hingga garis pantai pelabuhan yang juga sentra tempat pelelangan ikan tersebut kandas di atas dasar pantai yang mengering setelah air menyusut.

“Kalau terlambat tidak menghitung waktu dan menggeser kapal lebih ke tengah, nelayan bisa tidak melaut karena untuk menyeret kapal yang kandas sangat sulit,” ujar Prawiro, juga lain.

Di Pelabuhan Tawangsari itu ada sekitar 500 kapal jenis gapangan yang beroperasi. Beberapa kapal lain berukuran besar terlihat ikut terdampar.

Kantor Berita Antara yang mencoba bertanya kepada sejumlah nelayan Pacitan mengungkapkan, mereka rata-rata memiliki aspirasi yang sama dengan Juni, yakni harapan agar pemerintah daerah ataupun dari dinas kelautan pusat mengirimkan alat berat untuk melakukan normalisasi atau pengerukan. Normalisasi itu diperlukan sehingga kapal-kapal mereka bisa berlabuh hingga mendekati garis pantai pelabuhan setempat.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya