SOLOPOS.COM - Fadila Rahmatika, 20, TKW asal Ponorogo dianiaya majikannya di Singapura menyambut kedatangan Asisten Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Lily Koesnadi, di Rumah Sakit Darmayu Ponorogo, Jumat (6/1/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Nasib TKI, kondisi Fadila Rahmatika sudah membaik dan kini sudah pulang ke rumah dari RSJD Solo.

Madiunpos.com, PONOROGO — Fadila Rahmatika, 20, tenaga kerja wanita (TKW) asal Ponorogo yang menjadi korban penganiayaan majikan di Singapura sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo setalah dirawat selama 18 hari.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pendamping keluarga Dila, Erwiana Sulistyaningsih, mengatakan Dila sudah dipulangkan ke rumahnya pada Senin (30/1/2017). Kondisi Dila saat ini jauh lebih baik dibandingkan beberapa waktu lalu. Untuk itu, tim media dari RSJD Solo mengizinkan Dila untuk pulang ke rumah.

“Dila dirawat di RSJD selama 18 hari. Saat ini Dila sudah bisa berkomunikasi dengan lancar dan mulai mengingat kembali kejadian yang menimpanya,” jelas Erwiana kepada Madiunpos.com, Selasa (31/1/2017).

Dia menuturkan perkembangan ini tentu menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Karena sejak ditemukan di Batam hingga masuk ke RSJD, kondisi psikologis Dila tidak stabil dan sulit diajak berkomunikasi. Saat ditanya mengenai kejadian yang menimpanya, Dila mengaku kepalanya terasa pusing.

“Kemarin yang menjemput Dila dari RSJD Solo yaitu dari keluarga, pendamping dari Kabar Bumi, dan pengacara Dila. Semua urusan administrasi di rumah sakit juga sudah selesai,” kata dia.

Tim pengacara juga meminta rekam medis dari pihak RSJD Solo. Setelah itu, tim pengacara akan melanjutkan proses hukum Dila dengan menyusun kronologi kejadian penganiayaan Dila selama bekerja di Singapura.

Erwiana menuturkan Dila beserta Masringah, ibunda Dila, akan segera ke Polda Jawa Timur untuk mengisi BAP. “Dila ini adalah korban dari kemiskinan. Dila berharap bisa membantu orang tuanya setelah lulus SMA dengan bekerja ke Singapura. Namun harapannya kandas, karena di sana Dila dianiaya dan gaji tidak diberikan,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya