Jatim
Selasa, 3 November 2020 - 22:15 WIB

Nasib Pekerja Seni di Madiun Selama Pandemi Covid-19, Gadaikan Barang Berharga Hingga Jadi Petani

Abdul Jalil  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan pekerja seni menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Kabupaten Madiun, Selasa (3/11/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Delapan bulan terakhir para pekerja seni di Kabupaten Madiun tidak bekerja alias nganggur. Pandemi Covid-19 yang muncul sejak Maret tahun ini benar-benar membuat mereka tidak ada pekerjaan karena memang tak ada masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan hiburan.

Para pekerja seni ini pun harus memutar otak supaya dapur mereka tetap mengebul. Bahkan menjual barang-barang berharga juga menjadi jalan supaya tetap bisa makan.

Advertisement

Selasa (3/11/2020) siang, ratusan pekerja seni menggeruduk gedung DPRD Kabupaten Madiun. Mereka melakukan unjuk rasa supaya pemerintah setempat memberikan kelonggaran bagi masyarakat yang ingin menggelar hajatan dan kegiatan hiburan. Dengan begitu, ada secercah harapan perekonomian mereka bisa kembali pulih.

Kantor Disegel, Ketua Pemuda Pancasila Solo Bantah Ada Konflik Internal

Advertisement

Kantor Disegel, Ketua Pemuda Pancasila Solo Bantah Ada Konflik Internal

Seorag pekerja seni, Darwati, 47, sudah pusing tujuh keliling karena pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai ini. Perempuan yang bekerja sebagai sinden ini delapan bulan tidak manggung. Akibatnya tidak ada pemasukan sama sekali.

Warga Kecamatan Balerejo ini menyampaikan sudah menggadaikan seluruh perhiasan yang dimilikinya untuk bertahan hidup. “Ini perhiasannya sudah digadaikan semua. Saya juga sudah tidak bisa bayar angsuran sepeda motor. Ya karena tidak ada pemasukan lagi,” ujarnya kepada Madiunpos.com di halaman gedung dewan.

Advertisement

Ia pun akhirnya pasrah dan meminta pemerintah supaya mengeluarkan kebijakan yang bisa membantu para pekerja seni. “Sebenarnya kami tidak perlu bantuan. Kami hanya ingin perizinan kegiatan hiburan dipermudah, supaya pekerja seni bisa bekerja lagi,” ujar dia.

Bertani

Hal senada juga disampaikan pekerja seni lainnya, Sri Kartini, 47. Sri menuturkan sudah delapan bulan tidak mendapatkan pekerjaan panggung. Sinden dari Desa Warurejo, Kecamatan Balerejo ini menuturkan selama masa pandemi dirinya fokus bertani di sawah. Selain itu juga berjualan online.

“Saya sekarang bertani. Ya mau gimana lagi, tidak ada job nyinden,” kata dia.

Advertisement

Serasa Nonton Film Horor, Ini Rekaman CCTV Aksi Maling di Polokarto

Seorang penyanyi dangdut asal Kabupaten Madiun, Irma Dara Ayu, menuturkan selama delapan bulan lebih sudah tidak manggung. Padahal, dirinya adalah tulang punggung di keluarga.

Dia berharap pemerintah mempermudah perizinan warga yang akan menggelar hajatan. Supaya warga yang ingin menggelar kegiatan hiburan juga tidak takut. “Saya kan sebagai penyanyi dangdut. Pendapatannya ya dari kegitan seni ini saja,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif