Jatim
Selasa, 20 November 2018 - 10:10 WIB

Musim Penghujan, 7.000 Pohon di Madiun Diawasi

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN – Sebanyak 7.000 pohon di Kota Madiun dipantau lebih intensif selama musim penghujan. Ini sebagai langkah antisipatif yang dilakukan Pemkot Madiun supaya pohon-pohon itu tidak tumbang saat hujan disertai angin mengguyur.

Pada musim penghujan ini salah satu yang patut diwaspadai masyarakat Kota Madiun adalah bahaya pohon tumbang. Untuk itu pemkot melakukan pengawasan terhadap pohon-pohon yang tumbuh di wilayah kota.

Advertisement

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Madiun, Soeko Dwi Handiarto, mengatakan setiap hari petugas memantau dan melakukan pemangkasan pohon. Ada sekitar 80 petugas yang diterjunkan untuk melakukan pemantauan dan perawatan pohon-pohon yang tersebar di sejumlah titik.

Dia menyebut ada sekitar 7.000 pohon yang ada di Kota Madiun. Mulai dari pohon besar hingga pohon kecil. Petugas juga merawat pohon milik warga yang rantingnya menjulur ke jalan.

“Ini sebagai antisipasi, karena cuaca sedang tidak menentu seperti saat ini. Pemantauan ini sebenarnya tidak hanya dilakukan saat musim penghujan saja. Saat musim kemarau juga dipantau. Tapi intensitasnya lebih ditingkatkan saat ini,” ujar dia kepada wartawan, Senin (19/11/2018).

Advertisement

Soeko menuturkan setiap hari petugas memangkas pohon setiap hari. Ini karena berdasar pemantauan petugas dan laporan masyarakat. Pohon yang sekiranya cukup berpotensi tumbang langsung dipotong.

“Tidak ditebang habis. Keberadaan pohon ini juga memiliki fungsi lindung dan ekologi yang harus dipertahankan,” ujar dia.

Penebangan pohon dilakukan saat kondisi pohon sudah membahayakan dan bisa sewaktu-waktu roboh. Namun, sebelum ditebang memang ada pantauan langsung.

Advertisement

Pohon yang harus ditebang bisa dilihat dari fisiknya mulai bagian kulit, lebatnya daun, bagian akar yang terlihat, getah, hingga posisi pohon. Selain itu, petugas juga melihat dari usia pohon dan riwayat kejadian sebelumnya.

Petugas juga menghimpun data dari keterangan warga yang ada di sekitar pohon. Informasi yang dibutuhkan seperti bagaimana kondisi pohon saat diterjang angin kencang. “Kondisi pohon juga dapat dilihat dari suara yang dikeluarkan saat diterjang angin. Apakah masih cukup kuat atau sudah keropos,” ujar dia.

Lebih lanjut, Soeko pemeriksaan ini penting dilakukan karena kondisi pohon kerap kali menipu. Secara fisik pohon terlihat kokoh dari luar, tetapi ternyata keropos bagian dalamnya. Ini yang menjadi kewaspadaan petugas. 

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif