Jatim
Kamis, 7 September 2023 - 20:58 WIB

Musim Kemarau, 40 Dukuh di Ponorogo Masuk Rawan Bencana Kekeringan

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (Solopos)

Solopos.com, PONOROGO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, telah memetakan sebanyak 40 dukuh di 26 desa masuk kategori zona rawan bencana kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, mengatakan dampak kekeringan di wilayah Ponorogo meluas pada musim kemarau ini. Sebanyak 40 dukuh yang masuk zona rawan bencana kekeringan itu tersebar di 10 kecematan.

Advertisement

“Kami telah siagakan satuan tugas penanggulangan bencana kekeringan. Koordinasi intens kami lakukan dengan seluruh jajaran perangkat desa/kelurahan, terutama yang berada di zona rawan bencana kekeringan,” kata Masun, Kamis (7/9/2023).

Dia menuturkan tidak hanya menunggu laporan dari desa dan kelurahan, pihaknya juga telah menyiagakan personel BPBD serta menempatkan sukarelawan di daerah rawan bencana tersebut. Jika ada permintaan maka pihaknya akan segera melakukan droping air.

Advertisement

Dia menuturkan tidak hanya menunggu laporan dari desa dan kelurahan, pihaknya juga telah menyiagakan personel BPBD serta menempatkan sukarelawan di daerah rawan bencana tersebut. Jika ada permintaan maka pihaknya akan segera melakukan droping air.

“Diperkirakan musim kering ini akan berlangsung hingga Oktober pertengahan,” katanya yang dikutip dari Antara.

Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan penyaluran air bersih secara rutin sejak 1 Agustus hingga 4 September dengan total bantuan air bersih lebih dari 48.000 liter atau sekitar delapan tangki telah didistribusikan.

Advertisement

Selain dari BPBD, bantuan air bersih juga datang dari Palang Merah Indonesia (PMI) Ponorogo.

Dengan total bantuan yang diberikan sebanyak empat tanki air atau sekitar 12.000 liter air, sehingga jika ditotal air bersih yang telah disalurkan di Dusun Jenggring mencapai 60.000 liter.

“Kebutuhan dua kali drop Senin dan Kamis sekali kirim sebanyak 9.000 liter, dari BPBD sebanyak 6.000 liter dan dari PMI 3.000 liter. Saya kira itu cukup untuk tiga hari,” kata Masun.

Advertisement

Disebutkan, 10 kecamatan di Kabupaten Ponorogo yang masuk zona rawan bencana kekeringan tersebut meliputi Kecamatan Slahung, Pulung, Badegan, Balong, Bungkal, Sawoo, Kauman, Sambit, Sukorejo dan Kecamtan Sampung.

“Jika ditotal cakupan yang terdampak mencapai 3.213 kepala keluarga,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif