Jatim
Rabu, 20 Maret 2019 - 18:05 WIB

Murid TK hingga Karyawan RS Berwisata Edukasi di Markas Damkar Bojonegoro

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Markas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, Jawa Timur, kini menjadi ajang wisata edukasi bagi siswa untuk belajar cara menangani musibah kebakaran. Harapannya, masyarakat bisa tahu upaya mencegah kebakaran dan tanggap ketika terjadi musibah itu.

Petugas Dinas Damkar Bojonegoro Sri Kusmiati mengemukakan Dinas Damkar Bojonegoro sejak 1 Januari 2019 sudah memperoleh kunjungan 27 lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, dan pramuka.

Advertisement

“Ada juga pihak lainnya yang datang untuk melakukan wisata edukasi terkait kebakaran. Pramuka maupun pihak lainnya datang untuk melakukan wisata edukasi terkait kebakaran,” kata dia di Bojonegoro, Selasa (19/3/2019). 

Menurut Sri Kusmiati, saat ini sudah ada delapan lembaga pendidikan yang mendaftar untuk wisata edukasi pada dinas damkar sampai April 2019.

Advertisement

Menurut Sri Kusmiati, saat ini sudah ada delapan lembaga pendidikan yang mendaftar untuk wisata edukasi pada dinas damkar sampai April 2019.

“Rata-rata dari siswa PAUD/TK, tetapi ada juga karyawan rumah sakit. Sesuai ketentuan rumah sakit juga harus menyediakan alat pemadam kebakaran,” katanya.

Para siswa yang datang untuk wisata edukasi, lanjut dia, pada 2019 ada kecenderungan meningkat dibandingkan lembagai pendidikan maupun pihak lainnya pada 2018 dengan jumlah 58 lembaga.

Advertisement

Dia menjelaskan para siswa yang mengikuti wisata edukasi memperoleh materi terkait kebakaran dari mulai pengenalan api, mobil Damkar, termasuk menyelamatkan diri kalau terjadi kebakaran serta cara memadamkan kebakaran dengan air.

Materi lainnya, ungkap dia, para siswa diberi gambaran kalau mendengar lonceng mobil Damkar berbunyi kalau di jalan harus segera menepi.

“Para siswa praktik langsung memadamkan api dengan air, termasuk menyelamatkan diri kalau terjadi kebakaran dengan cara menutup hidung dan berjalan menjauhi api dengan cara merapat ke tembok,” kata Sri.

Advertisement

Bagi siswa PAUD/TK, kata dia, biasanya diajak berkeliling dengan naik kendaraan mobil damkar, tetapi hanya mengambil lokasi di sekitar jalanan di seputaran kantor dinas damkar.

Selain datang untuk wisata edukasi kebakaran, lanjut dia, para siswa dari berbagai lembaga pendidikan itu sesuai permintaan juga memperoleh materi kebencanaan dengan pemberi materi dari jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, para siswa memperoleh berbagai materi kebencanaan, mulai banjir Bengawan Solo, banjir bandang, maupun bencana lainnya yang biasa melanda daerah setempat.

Advertisement

“Para siswa juga memperoleh materi cara kerja BPBD dalam menangani bencana,” katanya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif